REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ketersediaan mobil produksi Jepang di Tanah Air diyakini sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) nasional nihil terdampak pascabencana gempa dan tsunami Jepang (11/3).
"Selain itu, dampak tsunami di Jepang tidak akan memengaruhi pasar mobil buatan Jepang di Indonesia," kata Kepala Wilayah Jatim & Bali Astra Internasional Daihatsu, Hariya Albertus, ketika ditanya terkait dampak gempa dan tsunami Jepang terhadap penjualan dan ketersediaan mobil nasional, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, selama ini seluruh persediaan kendaraan roda empatnya diproduksi di Jakarta, sehingga pasokannya pada masa mendatang tetap aman.
Namun, ada sejumlah komponen kendaraan yang didatangkan dari Jepang. Akan tetapi, titik pabrikannya berada di kota Osaka, sedangkan lokasi terjadinya tsunami ada di Sendai.
"Apalagi pabrikan mobil kami yang di Osaka, jaraknya jauh dari kota Sendai. Untuk itu, sampai sekarang kondisi di sana stabil," ujarnya.
Menyikapi situasi tersebut, "Manager Operation" Toyota Jatim, Adrian Nur, meyakini dampak tsunami Jepang tidak akan memengaruhi pasar mobil produksi Jepang di seluruh penjuru Nusantara. Sementara, bencana tersebut tidak melanda seluruh daerah di Negeri Sakura.
"Di samping itu, pabrik mobil kami ada di kota Kyoto. Bahkan, kini seluruh kegiatan perdagangan di sana baik - baik saja," paparnya.
Selain itu, ulas dia, sampai sekarang mobil merek Toyota produksi
Jepang jarang diimpor ke Tanah Air melainkan dari Thailand. Apalagi, Toyota membuka pabrikan di Negeri Gajah Putih tersebut, mengingat bea masuk mobil dari Thailand ke Indonesia lebih murah dibandingkan Jepang.
"Kalau kami impor mobil secara langsung dari Jepang, sampai detik ini pemberlakuan bea masuk mobil mereka ke Indonesia sangat tinggi," katanya.
Senada dengan Adrian, "Branch Manager" Kanwil Jatim Astra Internasional Isuzu, Ria Surjani, optimistis pasokan mobilnya di Tanah Air sampai sekarang tidak terpengaruh gempa dan tsunami Jepang.
"Beragam jenis mobil kami mayoritas berasal dari pabrikan di Thailand. Memang ada kendaraan kami yang didatangkan dari Jepang tetapi jumlahnya minim," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika