REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pabrikan-pabrikan otomotif utama dunia sedang berlomba untuk mengembangkan truk pick-up masa depan yang hemat BBM tapi tak mengorbankan citra tentang kekuatannya.
Mereka mencopot beberapa elemen untuk memenuhi standar efisiensi bahan bakar.
Langkah ini dilakukan sehubungan pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan bahwa pada tahun 2016 para produsen truk diharuskan mencapai efisiensi bahan bakar rata-rata sebesar 35,5 mil per galon. Sementara kendaraan jenis 'light truck' harus menghemat bahan bakar sampai 30 mil per galon.
Menurut data pemerintah AS, seperti yang dilaporkan Reuters, standar rata-rata penghematan bahan bakar dari setiap pabrikan (CAFE) pada 2010 adalah 29,2 mil per galon. Untuk 'light truck' sendiri sebesar 24,9 mil per galon.
Standar baru itu membuat dua pabrikan mobil utama AS, Ford Motor Co dan General Motor Co berlomba membuat perubahan yang signifikan yang nantinya berujung pada penggunaan bahan-bahan seperti alumunium, lakur baja baru, dan magnesium untuk mengganti baja.
Produsen-produsen truk pun ditantang untuk menyampaikan kabar itu kepada pelanggan yang selama ini cuma tahu bahwa berat truk berhubungan dengan performa kendaraan.
Pembaharuan standar oleh pemerintah AS itu terjadi ketika perusahaan-perusahaan otomotif sedang ramai meluncurkan jajaran kendaraan bertenaga baterai dan teknologi hibrida yang bisa membantu mereka mengejar standar pemerintah itu.
Mengurangi bobot truk juga penting untuk memenuhi standar baru itu. Di sisi lain, tuntutan itu menjadi tantangan karena harus menyesuaikan ukuran truk yang besar dan kemampuan mengangkut dan menarik beban berat. Saat ini, truk mempunyai rata-rata berat mencapai sekitar 2.200 kilogram.
Tantangan tersebut berat karena selama satu dasawarsa terakhir pabrikan menarik minat pembeli dengan memasang banyak perlengkapan elektronik dan hiburan canggih yang secara signifikan menambah bobot truk sebesar 22 persen.
GM tampaknya akan menjadi pabrikan pertama yang siap dengan regulasi baru itu dengan Chevy Silverado model 2014-nya.
Rick Spina, pemimpin pengembangan truk di GM mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk mengurangi bobot produk mereka sebanyak 250 kg pada 2016 dan pada 2020 memotong bobot sebesar setengah ton.
Caranya, ia menambahkan, dengan mengganti plat yang berfungsi untuk meredam kebisingan di berbagai bagian truk dengan 'blown-in foam' yang meski lebih mahal tetapi lebih ringan dari bahan sebelumnya.
Sementara itu Ford berusaha mengurangi bobot dengan menggunakan lakur magnesium untuk truk pickup generasi terbaru F-150.
Selain itu mereka juga akan menggunakan alumunium sebagai bahan pembuat panel di kendaraan baru itu kelak.
Dengan menggunakan dua bahan baru itu Ford memperkirakan mereka akan bisa memangkas bobot truk sekitar 400 kg.