REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--General Motors berencana menurunkan harga kendaraan hybrid listriknya, Chevrolet Volt agar bisa bersaing dengan kendaraan murni listrik Nissan Leaf.
Persaingan dua kendaraan tersebut mulai memanas ketika Nissan dalam iklan di televisinya menyudutkan Volt.
Seperti dilaporkan Reuters, hingga saat ini kendaraan listrik yang diproduksi massal oleh pabrikan besar hanya Volt dan Leaf, dan mereka bersaing ketat meraih konsumen.
Nissan pada bulan Mei memimpin dengan jumlah penjualan lebih dari dua kali lipat dari Volt yaitu 1.142 unit berbanding 493 unit.
Menurut General Motors, mereka terpaksa "membelokkan" sebagian unit Volt "ready stock" agar semakin banyak unit contoh di dealer-dealer.
Nissan Leaf 2011 harganya 32.780 dolar sedangkan Chevy Volt seharga 41 ribu dolar sebelum diskon. Di Amerika Serikat, para pembeli kendaraan listrik dapat mengajukan potongan pajak federal hingga 7.500 dolar.
Volt model 2012 harganya setelah revisi dari General Motors akan menjadi 39.995 dolar. HIngga kini Volt sudah terjual 2.167 unit sedangkan Nissa Leaf 2.184 unit. Leaf memang lebih murah dari Volt namun tak jarak tempuhnya tak sejauh Volt dan perlu waktu untuk isi ulang listrik.
Efisiensi BBM pada Volt adalah 93 mil per galon saat menggunakan listrik murni sedangkan Leaf 99 mil per galon.
Volt menggunakan dua mesin yaitu mesin BBM konvensional mesin listrik yang dayanya dipasok baterai.
Kendaraan itu akan berjalan sekitar 35 mil dengan baterai sebelum mesin BBM menyala. Jarak tempuhnya total sekitar 300 mil dalam keadaan "full charge" dan "full tank".
Nissan Leaf digerakkan murni oleh tenaga listrik dengan jarak tempuh sekitar 100 mil sebelum baterainya perlu di-"cas".
Kendala pada dua kendaraan itu, seperti dikutip dari laporan Accenture, adalah para konsumen masih pikir-pikir antara harga unit yang tak murah padahal jarak tempuhnya terbatas, belum lagi perlu waktu "cas".