REPUBLIKA.CO.ID,--Kelangsungan Mobil Nasional bermerek Kiat Esemka tergantung kompetisi produk tersebut di pasar. Pemerintah mendukung, minimal dengan memberikan Nomor Induk Kendaraan.
"Pada prinsipnya pemerintah akan membantu agar produksi bisa berjalan dan efektif, tapi akhirnya kompetisi di pasar yang membuktikan apakah mobnas Esemka dapat bertahan atau tidak," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, Selasa, di Jakarta.
Menurut Hidayat, sejak 2010 Kementerian Perindustrian telah membantu dengan memberikan Nomor Induk Kendaraan (NIK) kepada Kiat Esemka.
"Dengan NIK itu, Esemka dapat pergi ke Kementerian Perhubungan untuk pengajuan sertifikat uji kelayakan, sepanjang tahun ini mereka sedang melakukan penyempurnaan untuk lolos tes tersebut," ungkap Hidayat.
Bantuan lain adalah kelengkapan kendaraan pada proses perakitan. "Kami sudah memberikan bantuan dalam proses perakitan, namun saat Esemka dibuat dalam kerangka pendidikan, kalau posisinya ingin ditingkatkan menjadi komersial belum dibicarakan," kata Hidayat.
Ia menganjurkan agar produksi mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) itu bekerja sama dengan investor dan Kementerian BUMN, karena industri otomotif termasuk industri padat modal.
"Tapi tekad kami pada 2012 sudah ada beberapa produk mobnas yang dapat diluncurkan, saya ingin membuat pameran mobil-mobil tersebut setelah selesai uji kelayakan," tambah Hidayat.
Kompetisi di pasar otomotif, menurut Hidayat, cukup ketat, sehingga perjalanan Mobil Nasional harus diperjuangkan, namun sejauh ini Esemka mendapat sambutan dari masyarakat, misalnya dengan pemesanan 40 unit mobil tersebut oleh Kosgoro 1957..