REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memilih Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan bermotor. Indonesia, dijadikan pusat produksi tak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri saja, tapi juga untuk diekspor.
TMMIN menambah kapasitas produksi sebesar 50 ribu unit per tahun di pabrik Karawang-2 yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Rencananya, pabrik baru yang menelan investasi 41,3 miliar Yen ini akan memproduksi jenis sedan. Dengan penambahan ini, kapasitas produksi pabrik Karawang-2 meningkat dari 70 ribu menjadi 120 ribu pada tahun 2014.
Pabrik Karawang-1 hingga saat ini berproduksi hingga 110 ribu per tahun dari jrnis kijang innova dan fortuner.
Saat jumpa pers di kantor kementerian perindustrian, Rabu (9/2), Executive Vice President Toyota Motor Corporation (TMC) Yukitoshi Funo mengungkapkan akan terus memproduksi kendaraan yang melebihi ekspetasi pelanggan.
Ia menangkap peluang tiap kali datang ke Indonesia dan selalu melihat bertambahnya jumlah mobil yang ada di jalan raya. Penjualan Toyota di Indonesia di tahun 2011 mencapai 315 ribu unit. Angka ini merupakan peringkat keempat penjualan Toyota di seluruh dunia setelah Amerika, Jepang dan Cina.
Funo mengungkapkan, di awal penjualan mobil akan lebih mengutamakan pasar dalam negeri. Namun, secara bertahap, ia yakin potensi ekspor akan semakin besar.
Ia optimis pembangunan pabrik baru bisa menciptakan efek domino pada penciptaan lapangan kerja maupun bisnis di industri hilir. Untuk rencana ekspansi industri di luar pulau Jawa, ia katakan masih banyak tahapan yang dipikirkan karena tak hanya mencakup Toyota motor saja, tetapi juga Toyota Grup.