REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Uji emisi kendaraan Esemka diawali dengan proses pengkondisian selama enam jam. "Mobil datang lalu ditinjau fungsi-fungsi mekaniknya kemudian dikondisikan," kata Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Prawoto, di Tangerang Selatan, Senin (27/2).
Pengkondisian itu meliputi penyesuaian suhu kendaraan dengan suhu lingkungan tempat uji. "Keseluruhan kendaraan harus homogen, ditinjau airnya, minyak pelumasnya, temperaturnya," kata Prawoto.
Prawoto mengatakan bahan bakar yang digunakan untuk uji emisi adalah pertamax plus. "Bahan bakar yang digunakan umumnya refferent fuel, tapi di Indonesia market fuel yang mendekati refferent fuel ya pertamax plus," kata Prawoto.
Standar uji emisi di BPPT mengikuti standar Euro 2 dengan aturan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no 4 tahun 2009. "Proses uji emisinya sendiri sekitar 30 menit. Itu seperti menempuh jarak 11Km dengan varian kecepatan 0-120 Km/Jam," kata Prawoto.
Mobil Esemka Rajawali yang diuji itu, menurut Prawoto, layaknya dikendarai di jalan perkotaan, tol, dan kondisi macet.