REPUBLIKA.CO.ID,AMUNTAI--Sebuah sekolah kejuruan di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, yakni SMK 2 menginginkan adanya pihak investor untuk membantu mereka merakit mobil nasional (Mobnas).
"Jika siswa SMK di Jawa bisa memproduksi mobil Esemka yang kini akan dijadikan calon Mobnas, siswa SMK di HSU dipastikan juga bisa melakukan hal serupa, jika ada investor yang mendanai," kata Kepala Solah SMK 2 Amuntai Drs Falak Suryadi, di Amuntai, Rabu.
Sebab, tambahnya, kemampuan siswa SMK setempat dinilai tidak kalah dibandingkan dengan siswa SMK di Pulau Jawa, sebab siswa pelajaran yang diberikan hampir sejajar, dan siswanya pun dikirim praktek kerja industri (Prakerin) ke Pulau Jawa.
Ia menjelaskan, pada tahun ini 159 Siswa SMK 2 Amuntai melakukan Prakerin ke sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah hingga ke Pulau Jawa.
SMK 2 mengirim praktek siswa ke VEDC Malang Jawa Timur, dengan praktek di Jawa ini diharapkan siswanya bisa menimba pengetahuan dan keterampilan yang lebih banyak, mengingat fasilitas praktek di sana lebih lengkap.
"Siswa yang dikirim Prakerin ke Malang, Jatim berjumlah 12 siswa yang diberangkatkan atas biaya sekolah sendiri.
Dengan adanya kerja sama yang semakin luas dengan dunia usaha ini, Kata Falak, akan membuka kesempatan yang juga semakin luas pula untuk siswa SMK 2 Amuntai mengembangkan lapangan praktek dan peluang berkarier seusai pendidikan.
Apalagi, kata Falak, standar nasional saat ini mengharuskan SMK lebih meningkatkan sarana dan prasarana praktek bagi siswanya, sehingga mampu menghasilkan lulusan berdasarkan standar kerja yang dibutuhkan dunia kerja.
Maka langkah yang diambil SMK 2 Amuntai, diantaranya menjalin kerja sama dengan dunia usaha yang jelas memiliki sarana dan prasarana praktek yang lebih lengkap dan modern,
"Untuk mengadakan alat sendiri tentu kita terkendala pendanaan, maka kita dorong per jurusan untuk menjalin kemitraan dengan dunia usaha" terang nya.
Dua Jurusan, yakni Tehnik Kendaraan Ringan (TKR) dan Tehnik Sepeda Motor (TSM) tahun ini berhasil meningkatkan kerja sama kemitraan dengan dunia usaha.
Saat ini, kata Falak, siswanya tidak kesulitan lagi bila ingin praktek servis atau merakit mesin motor, ditambah fasilitas bengkel milik SMK 2 yang sudah bisa menerima pesanan perbaikan mesin dari masyaraka