REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Saat ini Mazda tidak memprioritaskan produk mobil berteknologi hybrid untuk dipasarkan di Indonesia.
"Saat ini, prinsipal belum menekankan untuk memasarkan mobil hybrid di Indonesia. Mazda memang mempunyai mobil hybrid SKY-G dan dipasarkan di Norwegia," kata Manager Marketing PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani di sela peluncuran Mazda CX-5.
Menurutnya, keberadaan mobil hybrid buatan Mazda hanya diproduksi sesuai permintaan konsumen. "Di dunia, mobil hybrid Mazda digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan produknya tidak dijual secara massal. Penjualannya juga tidak terlalu banyak," paparnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan untuk mendorong agar industri mobil ramah lingkungan diproduksi di dalam negeri, dibutuhkan insentif berupa "tax allowance" atau "tax holiday".
"Itu adalah insentif untuk menarik investasi di dalam negeri. Insentif yang bisa diberikan berupa pembebasan 'luxury tax' atau pajak penjualan barang mewah," katanya.
Budi menambahkan, mobil hybrid bisa menjadi solusi masalah pemborosan BBM. "Kalau hybrid, di saat macet berhenti, pakai listrik dan ini menghemat bahan bakar," ujarnya.
Sejauh ini, baru PT Toyota Astra Motor yang sudah memasarkan kendaraan hybrid di Tanah Air, yaitu Prius dan Camry Hybrid.