REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT. Honda Prospect Motor selaku Agen Pemegang Merek mobil Honda di Indonesia menyambut baik rencana pemerintah memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) yang lebih rendah kepada produsen dalam negeri yang memproduksi mobil hybrid .
"Siapa yang ngga tertarik pemberian insentif, semua suka diberi insentif," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT. HPM Jonfis Fandy di sela-sela acara peletakan batu pertama pabrik baru HPM di Karawang, Bekasi pada Senin (4/6).
Dia mengakui HPM belum memiliki rencana untuk memproduksi mobil Hybrid di Indonesia atau mengimpor dari Jepang (CBU) karena HPM masih fokus menyasar pasar low end yang didominasi kelas MPV.
Padahal, Honda adalah produsen mobil yang memperkenalkan mobil hybrid untuk pertama kalinya di Indonesia dengan Honda Insight dan Honda sudah memiliki pabrik untuk memproduksi mobil hybrid di Indonesia.
"Saat ini kami masih fokus ke pasar low end seperti MPV atau mobil dengan harga kisaran 200 juta karena pangsa pasarnya besar sekitar 70 persen," katanya.
"Kami juga belum memiliki rencana memasarkan mobil hybrid di Indonesia baik CKD maupun CBU walaupun kami sudah mempunyai teknologi hybrid di Jepang. Pabrik kami di Indonesia belum memiliki fasilitas untuk memproduksi massal mobil hybrid di Indonesia. Tentunya, itu membutuhkan dana investasi yang lebih besar," katanya.