REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan mogoknya mobil listrik yang dia jajal Senin (16/7) kemarin akibat masalah kabel. Kabel pengisian baterai, kata dia, tidak terhubung dengan kabel lainnya, sehingga baterai tidak terisi.
"Kabel yang dari alat 'charger' ternyata tidak nyolok dengan kabel aki mobil listrik. Kita pikir sudah nyambung ternyata belum," kata Dahlan Iskan di ruang kerjanya, Kamis (19/7).
Menurut Dahlan, penyebab kepastian tidak terisinya baterai mobil listrik ini baru diketahui pada Selasa (17/7) pukul 14.00 WIB.
"Jam dua siang hari kedua itu (17/7), baru ditemui ternyata seterumnya tidak nyolok. Kita tahunya ketika memeriksa bagian mana dari 'charger'-nya yang tidak menyambung, ternyata kabelnya. 'Charger' sih oke," tuturnya.
Dahlan menambahkan kabel itu kemudian diperbaiki dan tepat pukul 15.00 WIB perbaikan selesai. Selanjutnya, kabel mengisi kekosongan baterai, namun tingkat keterisian baterai tidak penuh karena ia berkeinginan mengetes kembali mobil listrik tersebut.
"'Charger'-nya, 'charger' biasa bukan 'quick charger'. Seharusnya memerlukan waktu empat jam agar baterai penuh. Saya mau tidak penuh, yang penting saya jalan dulu," katanya.
Kemudian, Dahlan mencoba mengendarai mobil listrik pada hari itu hingga malam sekaligus menguji fungsi dari lampu mobil listrik tersebut, yang ternyata berfungsi dengan baik.
"Saya coba malam itu, tapi sampai tol Cimanggis, waktu menanjak di tengah jalan yang macet mobil berhenti. Dan waktu di-'start' lagi tidak bisa," ungkapnya.
Ia juga mengakui tidak mengetahui mengapa mobil listrik kembali mogok. Namun, ia mengklaim seandainya jalan tidak macet, maka mobil listrik dapat melaju dengan baik.