Rabu 12 Sep 2012 22:32 WIB

RI Incar Pasar Otomotif Australia

Fortuner versi Australia
Foto: antara
Fortuner versi Australia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia bertekad memperluas penjualan produk otomotif ke pasar Australia dengan memanfaatkan momentum perjanjian perdagangan bebas Asean Australia - Selandia Baru (AANZ-FTA).

"Australia menjadi pasar terpenting otomotif nasional di kawasan regional setelah Asean, mengingat besarnya permintaan otomotif di Negeri Kanguru tersebut," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi di Jakarta, Rabu.

Pasar otomotif Australia, menurut Budi, relatif besar atau sekitar satu juta unit per tahun, sementara pangsa pasar kendaraan di negara itu didominasi produk dari Jepang, Korea Selatan dan Thailand.

"Indonesia ingin mengambil pasar di sana sekitar 5 persen dalam tempo lima tahun mendatang atau sekitar 10.000 unit per tahun. Sebelum masuk ke sana, kami sudah menjajaki pasar Australia sekitar tiga-empat tahun lalu dan prospeknya sangat menjanjikan, tapi semua harus dikaji secara komprehensif," paparnya.

Berkaitan dengan produk otomotif yang akan dipasarkan, lanjut Budi, pemerintah mengklaim kendaraan jenis SUV (sport utility vehicle) sangat diminati.

"Konsumen Australia menyukai SUV berkapasitas 1.800 cc, sedangkan produk SUV yang diproduksi di Indonesia berkapasitas 1.500 cc," ujarnya.

Budi menambahkan, penetrasi pasar ke Australia menjadi target lanjutan setelah Indonesia mampu melakukan penetrasi pasar otomotif ke sejumlah negara di Amerika Latin, Amerika Tengah dan Timur Tengah.

"Produk otomotif kita sudah menembus pasar Venezuela, Meksiko, Mesir, Arab Saudi, hingga Uni Emirat Arab," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement