REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mobil tenaga listrik Nissan Leaf mengeluarkan model baru yang lebih murah. Model tersebut punya baterai dengan jarak tempuh lebih jauh dan memberi informasi sisa tenaga yang tersisa.
Perubahan dalam model baru itu diilhami dari umpan balik para pengemudi yang khawatir mobilnya kehabisan baterai, kata pernyataan resmi Nissan. Mobil listrik memang bebas polusi, tapi butuh diisi ulang.
Para pemiliknya memang sudah punya perangkat isi ulang baterai di rumah. Namun, stasiun pengisian baterai di jalan raya masih terbatas sehingga mobil listrik biasanya hanya dipakai untuk bepergian jarak dekat sehingga mobil bebas emisi itu masih belum berkembang di pasar mobil.
Model terbaru mobil listrik itu dapat menempuh 228 km dalam sekali pengisian dan jika tanpa AC, jarak tempuhnya tambah 200 km lagi.
Pembaruan dalam mobil Nissan itu juga membuat sistem baterai lebih ramping dan massa kendaraan pun lebih ringan, kata Nissan.
Mobil tersebut dijual dengan harga kurang dari 2,5 juta yen di Jepang, lebih terjangkau daripada model termurah sebelumnya yang dijual di bawah 3 juta yen.
Nissan tidak menjelaskan rencana penjualan di luar negeri secara rinci, namun mereka mengatakan bahwa pembaruan serupa juga akan diterapkan.
Leaf adalah kendaraan listrik terpopuler di dunia,menguasai lebih dari setengah penjualan mobil listrik di dunia. Penjualan global Leaf sejak akhir 2010 sebanyak 43.000 kendaraan, setengahnya dijual di Jepang.
Lebih dari 17.000 mobil Leaf dijual di Amerika Serikat dan penjualan per bulannya sekitar 1.500 kendaraan, kata Nissan.