Rabu 21 Nov 2012 19:47 WIB

ML Class Rakitan Indonesia Lebih Murah Rp 160 Juta

Mercedes Benz ML 350
Mercedes Benz ML 350

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT. Mercedes Benz Indonesia (MBI) hari ini meresmikan model ML-Class asli rakitan Indonesia dengan harga sekitar Rp. 1.039 Miliar. Harga model CBU-nya sekitar Rp. 1.199 Miliar, berarti lebih murah Rp. 160 juta.

"Tentu harganya jauh lebih murah, ML-Class rakitan Indonesia senilai Rp. 1.039 Miliar," kata Deputy Director Corporate Communications & Public Affairs PT. Mercedes-Benz Indonesia Vera Makki di sela-sela peluncuran ML-Class di Bogor pada Rabu (21/11).

Presiden dan Kepala Eksekutif PT. MBI Claus Weidner mengatakan pasar Sport Utility Vehicle (SUV) sangat tinggi di Indonesia dan PT. MBI ingin memanfaatkan peluang itu dengan menghadirkan ML-Class rakitan Indonesia. Spesifikasi dan kualitas ML-Class rakitan pabrik MBI di Wanaherang Bogor sama dengan standar ML-Class buatan AS.

"Kami menetapkan standar tinggi dalam pembuatan ML-Class di Indonesia sehingga kualitasnya tidak kalah dengan ML buatan luar. Kami mendatangkan tenaga ahli Mercedes-Benz dari Jerman dan Eropa untuk membantu dan mengawasi perakitan model (ML) ini," kata Weidner.

Mercedes-Benz ML 350 4MATIC BlueEfficiency menggunakan mesin bensin V6 3.0 liter dengan injeksi langsung. PT. MBI telah menginvestasikan sekitar 20 juta euro - 30 juta euro untuk membangun infrastruktrur dan memperbarui teknologi termasuk perakitan ML-Class di Indonesia.

Nantinya, pabrik itu akan memproduksi 3 unit ML-Class perharinya dan 350 unit dalam setahun.

Saat ini pabrik itu memproduksi model C-Class sebanyak 2.000 unit pertahun, E-Class sebanyak 1.750 unit pertahun dan S-Class sebanyak 400 unit pertahun. PT. MBI Indonesia sudah melakukan perakitan sejak 1978 untuk kendaraan komersial dan kendaraan penumpang 1987.

Wakil Kepala Insinyur PT. MBI Ary Tjahyono mengatakan saat ini ML-Class buatan Indonesia belum menggunakan komponen lokal karena masih baru tapi model C-Class dan E-Class sudah menggunakan komponen lokal sebesar 25 persen seperti ban, oli dan minyak rem.

"Saat ini baru 25 persen, kami akan meningkatkan hingga 40 persen dalam penggunaan komponen lokal," katanya.

.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement