Sabtu 05 Jan 2013 15:52 WIB

Dahlan Drive Test Mobil Listrik Tucuxi Ferrari Solo-Surabaya

  Mobil sport listrik Tucuxi saat diperkenalkan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (23/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Mobil sport listrik Tucuxi saat diperkenalkan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (23/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID.SOLO--Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan melakukan tes ride jarak jauh mobil bertenaga listrik "Tucuxi Ferrari" yang diberangkat dari Jalan Kebangkitan Nasional Solo menuju Surabaya, Sabtu.

Mobil Listrik Tucuxi jika diproduksi massal harga senilai Rp 1,5 miliar dengan kuatan baterai akan menempuh perjalan dari Solo menuju Surabaya melintasi Tawangmangu-Magetan yang memiliki medan tanjakan dengan ketinggian sekitar 1.305 meter di atas permukaan air laut.

Mobil listrik dikemudikan oleh Dahlan Iskan tersebut mampu melaju dalam kecepatan sekitar 400 kilometer atau selama empat jam, sedangkan pengisian membutuhkan waktu lima hingga enam jam.

Tucuxi dikerjakan oleh rumah modifikasi Kupu-kupu Malam di Yogyakarta tahun 2012. Mobil Tucuxi mempunyai kemampuan setara dengan mobil berbahan bakar BBM kapasitas 3.500 cc.

Mobil warna merah yang dikemudikan Dahlan Iskan dalam tes ride ke Jawa Timur tersebut sebelum diberangkatkan dilakukan upacara tradisional tolak bala dengan dimandikan air bunga oleh datang Ki Manteb Sudarsono.

Menurut Ki Manteb Sudarsono, dirinya baru pertama kali melakukan upacara tolak bala untuk sebuah mobil baru. Dirinya sebelumnya lebih sering meruwat orang agar terhindar dari kesialan dibandingkan benda.

Prosesi ritual tolak bala dilakukan dengan memandikan mobil berwarna merah tersebut dengan air kembang tujuh rupa dan air yang diambil dari empat sumber mata air.

"Air yang digunakan untuk memandikan mobil ini, diambil dari sumber air di empat penjuru mata angin, yakni selatan, barat, timur, dan utara di Kota Solo," katanya.

Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, bahwa Tucuxi ini diambil dari nama jenis makhluk hidup sehingga dilakukan upacara tradisional ruwatan.

Menurut dia, kenapa dilakukan sangat serius terhadap mobil produk anak bangsa ini, karena banyak orang mengira dirinya hanya humor saja. "Hal ini, dikira hanya humor saya, bahwa mobil modern, tetapi prosesinya tradisional sekali," katanya.

Menurut dia, dengan prosesi tolak bala tersebut agar ke depan tidak ada muncul fitnah dengan diproduksinya mobil Tucuxi ini.

"Saya menganjurkan agar menonton film berjudul 'Who kills Electric Car'. Dari situ akan ketahuan siapa yang tidak suka mobil listrik hadir," katanya.

Dahlan Iskan menjelaskan, belanja negara untuk subsidi BBM mencapai Rp 200 triliun lebih, hanya untuk dibakar. Hal itu, belum akibat pembakaan BBM yang mengganggu kesehatan manusia karena polusi.

Menurut dia, akibat pembakaran BBM dampaknya sangat luar bagi kualitas lingkungan. Siapapun Presiden dari dahulu higga sekarang selalu direpotkan soal BBM.

"Jika ada kemauan kuat untuk mengganti BBM dengan listrik ini. Saya sudah mencoba kreasi putra bangsa, yakni mobil Ahmad dengan mengendarainya sejauh 1.000 Km," katanya.

Oleh karena itu, mobil listrik yang bermuatan dua penumpang tersebut didesain oleh Danet Suryatama putra Indonesia yang pernah bekerja di perusahaan otomotif Chrysler Amerika Serikat.

"Saya mengendarai sendiri karena mobil sebelum dipercaya oleh orang lain, saya harus percaya dulu," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement