REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Produsen mobil Suzuki mengklaim Suzuki Ertiga tipe low multi purpose vehicle (MPV) mendominasi pasar pabrikan mobil Jepang itu di Semarang dengan kontribusi mencapai 50 persen.
"Penjualan Suzuki Ertiga memang paling tinggi sekarang ini, mencapai 50 persen, disusul tipe pikap, dan Suzuki Swift," kata Regional Manager PT Sunmotor Indosentra Trada Fie An di Semarang, Rabu (6/2).
Hal itu diungkapkannya usai peluncuran Suzuki Ertiga tipe AC double blower, sekaligus membuka pameran "Ertiga Cool Town".
Ia menyebutkan selama 2012 lalu setidaknya ada 3.260 unit mobil Suzuki yang terjual di wilayah pemasarannya, meliputi Semarang, Kendal, Salatiga, Kudus, Grobogan, Rembang, dan Cepu (Blora).
Sebagai main dealer Suzuki R-4 wilayah Semarang, PT Sunmotor Indosentra Trada mencatat sudah ada sebanyak 1.269 unit Suzuki Ertiga yang terjual sejak pertama kali diluncurkan pada Mei 2012.
"Itu (penjualan) untuk seluruh tipe Ertiga, yakni GA, GL, dan GX. Memang produk yang masih mengadopsi tipe AC single blower, belum termasuk Ertiga tipe AC double blower," katanya.
Ia menyebutkan penjualan Suzuki Ertiga di wilayah pemasarannya sejak pertama kali diluncurkan hingga akhir 2012 rata-rata sekitar 200 unit per bulan, dengan tipe yang paling banyak diminati Ertiga GL.
Bahkan, kata dia, sekarang ini sudah tercatat ada pembelian Ertiga yang "inden", yakni sebanyak 64 unit untuk tipe GL, 55 unit untuk tipe GX, dan tujuh unit untuk Ertiga automatic GX.
"Setelah peluncuran Ertiga double blower ini, produksi Ertiga single blower disetop. Memang masih ada sisa beberapa yang tipe single blower, kami masih memiliki sekitar 23 unit," katanya.
Menurut dia, prospek pangsa Ertiga di Semarang masih cukup "gemuk" dan melebihi ekspektasi. Khususnya, untuk tipe GL dan GX yang lebih banyak diminati konsumen di wilayah pemasaran ini.
Suzuki Ertiga tipe GL "double blower" dilepas dengan harga on the road (OTR) Rp 165.600.000/unit, sementara untuk tipe GX double blower dilepas dengan harga OTR Rp 177.800.000/unit.