REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perindustrian meyakini investasi di sektor otomotif, khususnya mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) maupun mobil-mobil yang memiliki emisi karbon rendah (low carbon emission car/LCEC) akan meledak pada 2013. "Itu marketnya akan tinggi sekali," tutur Menteri Peridustrian MS Hidayat, Senin (11/3).
Namun, Hidayat menyebut realisasi investasi di sektor itu masih menunggu keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait emisi karbon rendah (low carbon emission project/LCEP). "Sudah ada di kantor Setneg (Sekretariat Negara). Akan keluar dalam bilangan minggu," kata Hidayat.
Ia menambahkan, mobil-mobil yang diproduksi nantinya harus memenuhi standar Euro 2. Itu artinya mobil-mobil tersebut tidak akan menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi. "Oktannya 92 (BBM nonsubsidi)," kata Hidayat.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menambahkan, Kemenkeu telah siap memberikan insentif bagi produsen mobil LCGC. Namun, Kemenkeu masih menanti PP yang tertahan di Setneg dikeluarkan Presiden."PP LCGC akan fokus pada insentif pajak," ujar Bambang.
Di dalam PP tersebut, tercantum kriteria penerima insentif dalam kaitannya untuk memproduksi mobil LCGC. Kriterianya antara lain mobil yang diproduksi berstandar Euro 2, lokasi pabrik di dalam negeri dan lain-lain.