REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan otomotif asal Jerman Volkswagen menilai kendaraan dengan teknologi bahan bakar fuel-cell kurang layak untuk masa depan.
Bos Volkswagen Group Martin Winterkorn berpendapat teknologi fuel-cell akan kesulitan infrastruktur, terlalu mahal untuk konsumen dan hidrogen tak bisa diproduksi secara memadai.
Greencarreports yang mengutip Automotive News menyebut bahwa Martin mengemukakan hal tersebut belum lama ini dalam tanya-jawab bersama media di markas besar VW di Wolfsburg, Jerman.
Ucapan Winterkorn itu seperti mengulang kekhawatiran para peneliti tentang tiga masalah fuel-cell. Bahkan, teknologi itu kadang disebut "bahan bakar masa depan yang hanya selalu akan."
Volkswagen sejak tahun 2010 meluncurkan kendaraan hybrid sekaligus berkonsentrasi mendorong teknologi turbo diesel injection agar semakin hemat BBM.
General Motors beberapa tahun lalu menyimpulkan bahwa stasiun pengisian hidrogen tidak bisa dibangun di sembarang pemukiman. Singkat kata, tulis Greencarreports, banyak sekali ketentuan yang harus dipenuhi.