REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif General Motors, Dan Akerson, mengatakan GM telah membuat rencana darurat untuk memindahkan para pekerjanya dari Korea Selatan, menyusul ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kami telah membuat rencana darurat untuk menjaga keselamatan karyawan kami, sejauh yang kami bisa," katanya dalam satu wawancara dengan CNBC Squawk Box.
GM memiliki 17 ribu pekerja di lima pabrik GM di Korea Selatan yang memproduksi sekitar 1.3 juta unit kendaraan per tahun untuk ekspor, demikian Auto Blog. Model-modelnya, antara lain, subkompak Chevrolet Spark yang dijual di Amerika Utara.
Pabrik-pabrik itu juga memproduksi 145.000 unit kendaraan untuk pasar Korea Selatan.
Akerson mengatakan GM tidak bisa memindahkan produksi dari Korea Selatan dengan cepat, tetapi jika kawasan itu terus 'memanas' karena Korea Utara terus pamer kekuatan, perusahaan yang bermarkas di AS itu akan mempertimbangkan hijrah dari Korea Selatan sebagai bagian dari rencana jangka panjang.
"Masalah di Korea Selatan bisa berdampak luas pada industri otomotif global," katanya menegaskan.