REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Toyota Corolla jadi pilihan utama masyarakat Afghanistan karena murah, kuat, tangguh. Kantor berita AFP melaporkan kendaraan buatan Jepang tersebut jadi pilihan 'sejuta umat' orang mampu di Afghanistan.
"Toyota Corolla sudah ada di sini dari dulu, bahkan sebelum dibuat di Jepang," canda Mohammad (30 tahun) warga kota Kabul yang bekerja di suatu perusahaan asing.
Sementara itu, pedagang mobil second Mirwais Nabizada (38), mengatakan banyak orang memilih Corolla karena harganya tak mahal dan suku cadangnya mudah didapat. Dia punya 70 unit kendaraan yang dijual dan hanya enam yang bukan Corolla.
Corolla itu tersedia dalam warna hitam, biru, hijau, kuning, atau putih. Modelnya aneka ragam mulai dari yang lampu depan masih kotak hingga yang lampu model melengkung. Warna putih paling dicari karena bisa terlihat lebih kinclong karena di Afghanistan banyak debu.
Para pemilik Corolla di Kabul juga bangga dengan kendaraan mereka. Sebagian besar memasang stiker di kaca belakang bertuliskan "Beautiful Corolla", "Super Saloon Corolla", dan "Corolla I love you". Orang yang bermata jeli bisa membedakan Corolla itu buatan Amerika Utara atau Eropa dari beda ukuran bumper dan posisi plat nomor polisi.
Lalu lintas di Afghanistan menggunakan sistem jalur kiri tapi banyak Corolla stir kanan beredar di jalan. Uniknya lagi, hampir semua taksi di Kabul menggunakan Corolla.
Kepala kepolisian Kabul, Jenderal Asadullah Khan, mengatakan 80 persen kendaraan di kota itu adalah Corolla. Jumlah seluruh kendaraan di Kabul ada 700 ribu unit. Corolla memang lebih murah dibandingkan kendaraan lainnya tapi pajak dari pemerintah masih tinggi.
Corolla tua rongsokan harganya 3.500 dolar AS (sekitar Rp 33 juta) sedangkan yang berumur satu tahun dan jarang pakai bisa mencapai 26.000 dolar AS (sekitar Rp 250 juta).