Selasa 25 Jun 2013 04:11 WIB

A Class, Strategi Awal Mercedes Benz untuk Perluas Pasar Mobil Premium

Mercedes Benz A 250
Foto: Mansyur Faqih/Republika
Mercedes Benz A 250

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mercedes Benz Indonesia (MBI) meluncurkan dua produk teranyarnya, yaitu A200 Urban dan A250 Sport. Ini merupakan dua produk entry level yang diyakini dapat menambah pasar kendaraan mewah di Tanah Air.

"Dengan produk ini, kami menjangkau para generasi muda yang selama ini berada di luar target market kami... Ini yang sesungguhnya ditunggu oleh para generasi muda," ujar CEO dan Presiden MBI, Dr Klauss Weidner di Sentul, Bogor, Senin (24/6).

Dikatakan, saat ini kendaraan premium hanya sekitar 0,9 persen dari total pangsa pasar mobil di Tanah Air. MBI pun yakin, 'porsi kue' itu akan terus bertambah di kemudian hari. MBI pun ingin berkontribusi dalam penambahan porsi tersebut. Caranya, antara lain dengan meluncurkan produk-produk yang dapat lebih terjangkau oleh masyarakat. Semisal line up A-Class yang baru saja diluncurkan.

Saat ini, A 200 Urban dibanderol dengan harga Rp 499 juta (off the road). Sementara A 250 Sport dilepas senilai Rp 629 juta (off the road). Harga tersebut diyakini MBI akan dapat menjaring para anak muda dan golongan masyarakat lain yang selama ini belum menggunakan Mercedes Benz.

Berbagai fitur dan teknologi pun disematkan sebagai daya tarik untuk konsumen. Andalannya, yaitu active parking assist. Dengan fitur ini, pengendara dapat memarkir mobilnya secara paralel secara otomatis. Cukup menekan tuas parkir dan mobil akan masuk ke ruang parkir dengan sendirinya. "Pengemudi tinggal mengatur kecepatan melalui pedal gas dan rem," ujar Klauss.

Meski pun bermain di kelas premium, namun MBI menjanjikan kendaraan yang irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Dengan kapasitas mesin 1.595 cc, konsumsi BBM A 200 diklaim hanya 5,4 liter/100 km. Sementara A 250 sebesar 6,4 liter/100 km untuk ruang bakar 1.991 cc. Keduanya, mengantungi standar emisi Euro 6. Ditambah dengan fitur Eco start/stop untuk meningkatkan efisiensi kerja mesin.

Cara lain untuk meningkatkan pangsa pasar mobil premium adalah dengan melakukan perakitan di dalam negeri (completely knock-down/CKD). Namun, MBI masih enggan menjelaskan masa depan perakitan A Class yang saat ini masih diimpor secara utuh (completely built-up/CBU). Menurutnya, semua itu harus melalui banyak pertimbangan. 

Terutama, mengenai minat masyarakat terhadap produk tersebut. Jika minat masyarakat tinggi, maka bukan tak mungkin jika A Class akan mengikuti jejak saudara tuanya seperti C Class dan S Class yang telah CKD.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement