REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan otomotif asal AS, General Motors (GM) mengumumkan telah menutup pabrik dan kantornya di Mesir menyusul tragedi kemanusiaan yang tengah melanda negara tersebut.
GM dalam sebuah pernyataan Kamis (15/8) mengatakan telah menyetop kegiatan operasional pabriknya di 6th October City, 25 kilometer dari pusat Kairo. Pabrik itu memproduksi mobil, truk kecil dan minibus.
Mereka juga menutup kantornya di Kairo. Alasan penutupan karena GM mengaku cemas dengan keamanan dan keselamatan para pekerjanya di sana.
Penutupan ini diumumkan sehari setelah Mesir diguncang kerusuhan yang menewaskan lebih dari 500 orang setelah polisi menindak para loyalis presiden terguling, Mohammed Mursi.
GM seperti dikutip Associated Press memiliki 1400 pekerja di Mesir. Pada 1983, mereka menjadi perusahaan otomatif swasta yang menjalankan di negara tersebut.