Kamis 29 Aug 2013 15:01 WIB

Penjualan Mobil Anti-Peluru Melonjak di Timur Tengah

Rep: Nur Aini / Red: Citra Listya Rini
Mobil anti-peluru
Foto: antara
Mobil anti-peluru

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Gejolak politik di Timur Tengah mendongkrak penjualan kendaraan lapis baja untuk klien kaya di Timur Tengah. Dalam tiga tahun terakhir, penjualan meningkat 15 persen setiap tahun. 

Perusahaan yang berbasis di Texas, Armoring Corporation melihat penjualan di wilayah Timur Tengah tumbuh stabil selama dua sampai tiga tahun terakhir. 

"Sekali Anda membeli mobil lapis baja untuk keluarga, semua anggota keluarga akan mulai naik kendaraan lapis baja dalam beberapa tahun mendatang. Itulah tren yang kami lihat," kata Wakil Presiden Armoring Jason Forston dikutip Al-Arabiya, Kamis (29/8). 

Pengusaha di kawasan Arab terutama untuk eksekutif dan pemilik usaha, banyak dari mereka yang takut diculik dan menjadi sasaran karena kekayaannya. Penjualan lapis baja dilaporkan meningkat di Afghanistan, Somalia, Libya, Irak, Yordania, Lebanon, yaman, pakistan, dan Suriah. 

"Pasar total di wilayah Timur Tengah sekitar 3.000 mobil setahun," ujar CEP Yaka Group, Pattrick Aouad. 

Penjualan mobil lapis baja untuk keperluan pribadi di seluruh Timur Tengah naik 10 persen dalam bisnis Yaka Group. Ppenjualan mobil lapis baja kira-kira 300 mobil khusus tahun ini saja. 

"Di Suriah, setengah sampai 70 persen pasar untuk pribadi. Sebagian besar dari mereka adalah warga Lebanon," ujar Pattrick. 

Kondisi pasar yang dinilai baik untuk penjualan kendaraan adalah pascaperang. Penjualan kendaraan lapis baja di negara pasca perang seperti Libya, Irak, dan Afghanistan dilaporkan merupakan yang terkuat di wilayah. 

"Jika ada serangan di Suriah, dan Suriah menjadi seperti Irak, anda dapat menghitung sekitar 1.000-1.500 unit penjualan di Suriah," kata Pattrick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement