Sabtu 07 Sep 2013 21:50 WIB

Spesifikasi Lampu Mobil Listrik LIPI

Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Mohammad Hatta melihat mobil listrik bermerek Hevina buatan Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) usai soft launching dua mobil listrik buatan LIPI di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (26/
Foto: Antara
Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Mohammad Hatta melihat mobil listrik bermerek Hevina buatan Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) usai soft launching dua mobil listrik buatan LIPI di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (26/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CV Sampurna Part Niaga (SPN) selaku produsen lampu otomotif Autovision akan terlibat dalam proyek mobil listrik yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hevina.

"Autovision dipercaya LIPI sebagai penggagas mobil listrik Hevina. Spesifikasi kelistrikan yang dimiliki oleh setiap produk Autovision dinilai sesuai dengan standar spesifikasi lampu di Eropa dan Amerika, layak di aplikasikan di sedan Hevina," kata GM CV SPN Andre Chrispian..

Andre menjelaskan, pada sektor eksterior bagian depan, Autovision mengaplikasikan satu set lampu HID H4 Hi/Lo berdaya 12V-35W. Lampu tersebut memiliki kapasitas lumens yang tinggi, dengan temperatur warna hingga 4.300 K.

Selain itu, Autovision juga melengkapi Hevina dengan Microzen LED T-10 HP01+3 (pancaran warna putih) berpadu dengan bohlam Superbeam H3 (warna crystal clear). 

Aksen warna biru dari Microzen Flextrip27 akan tampil pada kisi–kisi udara pada front grill-nya. Selain itu, Hevina juga akan dilengkapi dengan Apex3R Daytime Running Light (DRL) tipe ST002 berwarna putih. Penggunaan DRL biasa diaplikasikan pada mobil–mobil kelas premium.  

Pada sisi buritan, terpasang juga Microzen LED S-25 Double 16-SMD lengkap dengan Apex3R DRL tipe HP001 yang telah diberi sentuhan modifikasi, hingga memberi efek warna merah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement