REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan aturan teknis tentang mobil Low Cost Green Car (LCGC) awal Agustus lalu.
Pascadikeluarkannya aturan teknis itu, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) saling berlomba dalam perebutan pasar baru industri otomotif tersebut. Pabrikan Toyota melalui ATPMnya Toyota Astra Motor (TAM) bahkan sudah mengenalkan prototipe mobil LCGC sejak setahun lalu di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) di Jakarta.
Akhirnya, awal September 2013 ini menjadi bukti Toyota sudah siap menyambut era baru mobil murah ramah lingkungan dengan meluncurkan Astra Toyota Agya. Meskipun harus menunggu selama setahun, pelanggan Toyota tampaknya masih setia menunggu secara resmi lahirnya Toyota Agya.
Pasalnya, sejak dipamerkan setahun lalu, saat ini pelanggan Toyota yang sudah memesan mobil Toyota Agya sudah mencapai 10 ribu unit di seluruh Indonesia. Akibatnya, pasca diluncurkan secara resmi beberapa hari yang lalu, Toyota dapat memenuhi pemesanan Toyota Agya pada akhir November atau awal Desember nanti.
Direktur TAM, Johnny Darmawan mengatakan lahirnya mobil LCGC ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Pasalnya, mobil ini menggunakan 85 persen komponen lokal. Selain itu, kendaraan ini juga menggunakan nama Indonesia dan diproduksi di Indonesia.
Artinya, semakin banyak mobil diproduksi maka akan berdampak pada banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia, membuka lapangan kerja bahkan akan menambah nilai ekspor nasional.
“Sebenarnya produk ini sudah diajukan tahun 2009 lalu, dan baru 4 tahun dapat direalisasikan,” kata Johnny saat peluncuran Astra Toyota Agya di Jakarta.
Toyota Agya hadir dengan tiga pilihan grade, yaitu medium grade (E), high grade (G), dan TRD S. Dari masing-masing grade yang ditawarkan, memiliki karakter masing-masing yang menonjol. Medium Grade memang ditargetkan pada pangsa pasar yang ingin memeroleh kegunaan dari sebuah kendaraan. Jadi fitur-fitur pada grade E ini masih mengacu pada standar global Toyota. Di grade ini, dilengkapi denhgan fitur Speedometer dan 1 Din Audio CD/MP3/USB/Aux.
Di varian high Grade (G), lebih menonjolkan kesan yang kuat dan dinamis dari tampilan eksteriornya. Varian ini lebih menyasar pada market mereka yang dinamis dan ingin tampil lebih gaya. Kesan itu ditampilkan dari chrome pada lower grille radiator, molding pelindung samping, dan pegangan pintu luar.
Ditambah lagi dengan rear spoiler yang membuat varian high grade ini tampil menarik. Khusus untuk varian TRD S dihadirkan untuk memenuhi pecinta mobil yang berkarakter sporty sekaligus casual dan trendy. Kesan ini ditunjukkan dengan gambar aerokit di bagian depan, samping, dan belakang. Selain itu juga dilengkapi dengan emblem TRD S.
Direktur Marketing TAM, Rahmat Samulo mengungkapkan, bagian interior Toyota Agya didesain untuk tampil stylish dan fungsional. Yaitu dengan memberikan keluasan kabin serta kapasitas bagasi yang besar.
Semua varian juga sudah dilengkapi dengan air conditioner, power window dengan auto down untuk pengemudi, central doorlock, serta kursi yang berbahan fabric dilengkapi dengan headret dan sabuk pengaman di kedua baris kursinya. Khusus untuk varian high grade dan TRD S, dilengkapi fitur chrome A/C Register, Chrome list combination meter, 2 Din Audio CD/MP3/USB/Aux, Chrome parking brake knob dan chrome shift lever knob.
Toyota Agya menggunakan mesin 1 KR 1.000 CC. dengan mesin ini Toyota Agya tidak hanya kuat dan bertenaga, tetapi juga efisien dalam penggunaan bahan bakar dan ramah lingkungan. Meskipun dibanderol dengan harga murah, TAM menjanjikan Toyota Agya memiliki standar global Toyota. Toyota Agya dibanderol dengan harga Rp. 99 juta hingga Rp. 120 juta. TAM menawarkan 6 pilihan warna Toyota Agya.
“Kita menargetkan penjualan 5 ribu per bulan, secara bertahap,” kata Samulo.
Artinya, sampai akhir tahun nanti, diprediksi Toyota Agya akan diproduksi sebanyak 15 ribu unit. Kehadiran Toyota Agya sendiri akan memerkuat posisi Toyota di segmen cmpact car. Pasalnya, market di segmen ini mencatatkan penjualan 81.098 unit di semester pertama tahun ini. Jumlah ini meningkat 25 persen disbanding tahun sebelumnya.