REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toyota memberi kesempatan untuk mencoba prototipe mobil bahan bakar hidrogen FCV-R kepada sekelompok jurnalis.
Pabrikan mobil Jepang itu beberapa waktu lalu telah menunjukkan konsep kendaraan hidrogen dan tipe yang paling menonjol adalah FCV-R. Produksinya diperkirakan dimulai tahun 2015, seperti dikutip Greencarreports.
Prototipe Toyota ini didasarkan pada platform Lexus HS 250h yang di Jepang bernama Toyota Sai. Platform HS sedikit lebih besar dari Toyota Corolla namun lebih kecil dari Totota Camry, ukurannya sama dengan Prius.
Selama ini usaha terbesar Toyota berfokus pada untuk mengurangi biaya mobil berbahan bakar hidrogen. Setengah dekade lalu, prototipe mobil fuel cell menghabiskan biaya 1 juta dolar atau lebih. Ongkos produksi kendaraan fuel cell kini mendekati 50 ribu dollar.
Biaya tersebut masih tergolong mahal, namun masih setara dengan harga mobil listrik, teknologi yang saat ini "tidak jadi fokus" Toyota.
Sekitar 11 pound hidrogen terkompresi bisa membuat kendaraan itu menempuh lebih dari 450 km, artinya lebih jauh dari pada jarak yang bisa ditempuh mobil listrik seperti Tesla Model S.
Toyota juga berusaha meningkatkan densitas energi fuel cell sehingga punya kemampuan lebih baik namun dengan hidrogen yang makinsedikit.
Hal tersebut juga akan memberikan ruang yang lebih besar untuk baterai yang merupakan bagian dari sistem hybrid berbasis fuel cell.
Baterai 21 kilowatt (yang sedikit lebih kecil dari baterai yang ditemukan Nissan Leaf) dapat membantu meningkatkan jarak tempuh konsep FCV-R.
Autoweek yang berkesempatan mencoba kendaraan Toyota fuel cell tersebut memperkirakan akselerasi dari 0 ke 60 mpj dicapai dalam waktu 9 detik dengan output 150 tenaga kuda. "Jauh lebih menyenangkan dibandingkan ...Prius," kata jurnalis tersebut.
Berkat torsi listrik, tenaga yang disalurkan bisa membuat ban berdecit. Konsep dari versi produksi mobil fuel cell Toyota tersebut akan tampil pada Tokyo Auto Show November ini.