REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Toyota Astra Motor (TAM) masih mempelajari program pemerintah mengenai pemasangan alat radio frequency identification (RFID) pada kendaraannya.
Direktur Pemasaran TAM, Rahmat Samulo mengatakan, sudah mengetahui perihal RFID. Hanya saja ia enggan berkomentar mengenai hal tersebut.
"Masih kami pelajari. Jadi saya belum mau komentar," katanya di Jakarta
Dia mengaku harus terlebih dahulu mempelajari skema peraturannya. Bahkan tidak hanya dibahas dalam internal TAM saja. Namun secara keseluruhan bersama dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Hal tersebut merupakan alur dari sosialisasi program pemerintah untuk industri otomotif di Indonesia. "Flow-nya memang ke asosiasi dan tidak langsung ke ATPM," katanya.
Pemasangan RFID merupakan bagian program sistem monitoring dan pengendalian BBM yang dilaksanakan pemerintah. Pada SPBU terdapat pembaca di ujung selang (nozzle) penyaluran BBM dan penyimpan data.
Sedangkan perangkat RFID berbentuk cincin dipasang di mulut tangki BBM kendaraan. Setiap mobil yang menggunakan RFID akan dibatasi penggunaan BBM bersubsidi.