REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Produsen mobil GM Holden akan menutup pabriknya di Australia pada 2017 dan mem-PHK- 2.900 karyawan.
"Keputusan untuk mengakhiri manufaktur di Australia mencerminkan badai hebat dari pengaruh negatif yang dihadapi industri otomotif di negara itu," kepala eksekutif GM Dan Akerson mengatakan dalam pernyataan.
"Hal ini antara lain karena penguatan berkelanjutan dolar Australia, tingginya biaya produksi, pasar domestik yang kecil, dan bisa dibilang yang paling kompetitif dan pasar mobil yang terfragmentasi di dunia."
Keputusan Holden itu menyusul pengumuman Ford pada Mei yang akan berhenti membuat kendaraan di pabrik-pabriknya di Australia serta mem-PHK 1.200 pekerjaan.
Mitsubishi menutup pabriknya di Adelaide lima tahun lalu dan hanya Toyota Australia dengan lebih dari 4.000 pekerja yang masih membuat mobil di negara ini.
Holden mengatakan 2.900 pekerja akan diberhentikan selama empat tahun ke depan -- 1.600 dari pabrik manufaktur kendaraan Elizabeth di Adelaide dan sekitar 1.300 dari tenaga kerja Holden di Melbourne.
Menteri Keuangan Joe Hockey mengatakan, pemerintah akan bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan serikat pekerja untuk memastikan kepergian Holden "tidak menyebabkan penurunan ekonomi yang signifikan di Australia Selatan atau Victoria".