REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan penarikan kembali (recall) lebih dari 400 ribu mobil Toyota akibat dugaan masalah akselerasi yang tidak diinginkan.
Pengumuman yang disampaikan pada Rabu tersebut menyebutkan, kendaraan yang ditarik kembali akan dilengkapi dengan sistem pengereman untuk mengurangi risiko percepatan tiba-tiba yang tidak diinginkan tanpa bisa dihentikan atau dikendalikan.
Menurut laman Japan Today, kementerian tersebut menyatakan terdapat 10 model yang diproduksi antara 2005 dan 2010 yang akan ditarik dari peredaran.
Oktober silam, pengadilan Amerika Serikat menyatakan Toyota tidak bisa disalahkan dalam kecelakaan fatal yang melibatkan klaim masalah akselerasi. Yaitu sebuah kasus yang memicu penarikan secara global yang sangat besar dan merusak reputasi Toyota.
Ketakutan terkait isu keamanan kendaraan itu telah memicu penarikan jutaan mobil di seluruh dunia.
Desember tahun lalu, Toyota mengatakan setuju untuk membayar sekitar 1,1 milyar dolar AS untuk menyelesaikan gugatan yang dilayangkan oleh pemilik mobil di AS.
Toyota sebenarnya tidak menerima kesalahan apa pun. Tetapi setuju untuk mengkompensasi pemilik kendaraan yang disebut-sebut sekitar 16,3 juta kendaraan, yang mengalami kecelakaan yang diduga akibat mobil Toyota yang melaju di luar kendali pada 2009.
Kesepakatan tersebut mencakup biaya pemasangaan sistem pengereman secara gratis terhadap sekitar 2,7 juta mobil.
Kesepakatan juga meliputi pembayaran tunai kepada pemilik yang telah menjual mobil mereka setelah dilakukannya penarikan kembali. Atau pemilik yang mobilnya tidak memenuhi syarat untuk pemasangan sistem pengereman tersebut.