REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Sebanyak 30 ribuan sedan Toyota Camry hybrid listrik dalam penyelidikan otoritas Amerika Serikat menyusul banyaknya keluhan soal rem.
Seperti diberitakan Reuters, Badan Keselamatan Lalu Lintas Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) mengemukakan pihaknya memulai evaluasi pendahuluan terhadap Camry model 2007 dan 2008.
Badan itu mengemukakan ada 59 keluhan soal jeda pada rem berteknologi assisted braking yang berakibat bertambahnya jarak untuk berhenti.
Evaluasi pendahuluan adalah langkah awal dalam proses yang bisa berujung pada recall (penarikan untuk perbaikan) jika NHTSA memutuskan bahwa pabrik otomotif harus menangani suatu masalah keselamatan kendaraan.
Dua kecelakaan tanpa korban masuk dalam daftar data NHTSA. Lebih dari setengah keluhan terjadi pada delapan bulan terakhir. Menurut dokumen NHTSA yang dikutip Reuters, keluhan para pengguna antara lain pengereman yang tertunda atau terpaksa harus menginjak pedal rem lebih keras. 40 persen insiden terjadi saat kecepatan minimal 40 mil/jam.
Juru bicara Toyota mengemukakan perusahaannya kooperatif dengan penyelidikan NHTSA itu.