Selasa 01 Apr 2014 19:02 WIB

Ini Tanggapan Menperin Soal Mobil LCGC

 Pengunjung memotret mobil 'Low Cost Green Car' (LCGC) keluaran Datsun yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (17/9).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pengunjung memotret mobil 'Low Cost Green Car' (LCGC) keluaran Datsun yang diluncurkan di Jakarta, Selasa (17/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian MS Hidayat menanggapi surat Menteri Keuangan yang mempertanyakan efektifitas program Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2/low cost green car) terhadap program BBM nonsubsidi.

Menperin melalui surat bernomor 165/M-IND/3/2014 menyatakan, pertumbuhan kendaraan bermotor akan meningkat terus lantaran adanya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia.

"Maka dari itu program LCGC dilaksanakan dengan latar belakang mengimbangi kompetisi dan impor kendaraan khususnya dari ASEAN, mendorong investasi, kemandirian Indonesia di bidang teknologi otomotif dan mendorong produksi mobil hemat BBM. Itu sudah menjadi konsep pengembangan 'low cost green car' (mobil murah)," kata MS Hidayat.

Hal itu dikemukakan usai membahas pengendalian impor bersama Menteri Keuangan, Dirjen Pajak, Dirjen Bea dan Cukai serta Kepala BKF di Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa (1/4). Menurut dia, produksi LCGC tahun 2013 sebesar 52.956 unit dan pada tahun ini diperkirakan menembus 150.000 unit serta telah diekspor ke Pakistan dan Philipina dengan total volume 1.000 unit per bulan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement