REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah lebih dari 35 tahun BMW Group Indonesia menapaki cakarnya di Indonesia. Selama itu, merek asal Jerman ini juga terus menunjukkan komitmennya di Indonesia. Salah satunya lewat perakitan model-model BMW oleh anak bangsa.
Namun ada hal lain yang diharapkan pemerintah Indonesia terhadap BMW. Pemerintah melalui kementerian perindustrian berharap BMW tidak hanya sekedar memproduksi kendaraannya untuk kebutuhan lokal, tapi juga menjualnya ke negara lain.
"Kita harapkan BMW tidak hanya mengimpor tapi juga mengekspor kendaraanya, meskipun perlu waktu," kata Direktur Industri Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Soerjono ditemui disela perayaan produksi ke-50 ribu BMW di Indonesia, Rabu (30/4).
Dengan ekspor praktis jumlah produksi akan meningkat. Dengan begitu diharapkan bisa bisa menekan angka defisit perdagangan di sektor otomoitif Indonesia. "Kami berharap market bisa lebih besar dan tentunya bisa memberikan dampak terhadap penurunan impor," ujar Soerjono.
Menanggapi hal ini Presiden Direktur BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan menyambut positif. Hanya saja pihaknya tidak bisa menyebutkan secara pasti kapan ini akan terwujud. "Terlalu banyak pertimbangan yang tidak bisa kami sebutkan," katanya dikesempatan yang sama.
Meski begitu, pemerintah tetap menyambut BMW di industri otomotif Indonesia. "Kami bangga karena BMW mempercayakan Indonesia sebagai basis produksi. Sebagai kita tahu BMW salah satu mobil premium di Indonesia diidam-idamkan," tambah Soerjono.