REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedan Toyota Vios bikinan Karawang lebih laku di ekspor dibanding untuk konsumsi dalam negeri. Total produksi ekspor Vios secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 3.000 unit kendaraan per bulan. Sementara produksi untuk Indonesia hanya mencapai 1.000 per bulan.
"Penjualan Vios ekspor tiga kali lipat dibandingkan penjualan ke domestik," ujar Executive General Manager External Affairs Division Human Resources Division PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azzam di Jakarta, Selasa (6/5).
Secara efektif Vios mulai diproduksi di bawah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIM) pada Maret lalu di Pabrik Karawang 2. Vios kemudian di ekspor ke kawasan Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Jordan, Bahrain, Lebanon, Qatar, Yaman, Arab Saudi, Kuwait, dan Oman.
Sementara ini Vios memang masih diperuntukkan untuk wilayah Timur Tengah. Namun tidak menutup kemungkinan Vios bikinan Kawarang juga bisa menembus pasar global lainnya. Hanya saja saat ini TMMIM, menurut Bob, masih berfokus pada kawasan ini.
"Harus dibuktikan dulu sedan ke Timur Tengah sukses, baru dijejaki negara ekspor lain. Setelah masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) jalan baru kita tindak lanjuti," tambahnya.
Volume ekspor Vios sendiri menjadi salah satu penyumbang terbesar total ekspor Toyota dari Indonesia setelah Fortuner dan Kijang Innova. Pengapalan perdana Vios pada Maret lalu berhasil mencapai 2.861 unit.
Sepanjang kuartal pertama 2014, TMMIN berhasil mengekspor kendaraan utuh (CBU) sebanyak 33.327 unit. Meningkat enam persen dibanding periode yang sama tahun 2013.