REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Ford dan Chrysler memastikan penarikan ratusan ribu mobil dari pasar amerika bukan disebabkan kecelakaan atau apapun. Keduanya menyatakan akan memperbaiki dua masalah dari kendaraan yang diproduksi tahun 2013-2014.
Seperti dilansir voanews.com, Senin (12/5), sekitar 65.000 mobil yang ditarik adalah model C-Max, dan sisanya model Escape, keduanya ditarik dari pasar di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Kemungkinan ada sejumlah mobil lagi yang terkena dampak di negara lain.
Adapun masalah yang dimaksud, pertama ada kesalahan piranti lunak yang menyebabkan kantong udara tidak berfungsi jika mobil terguling. Ford mengatakan belum ada laporan kecelakaan atau korban cedera karena masalah ini. Para penjual akan memprogram ulang komputer pengendalian kantong udara secara cuma-cuma.
Masalah kedua terkait jenis Escape, dengan gerendel pintu luar yang bisa macet dan menyebabkan pintu tidak tertutup dengan sempurna, sehingga pintu dapat terbuka saat mobil jenis SUV itu melaju. Tidak ada kecelakaan atau korban luka-luka yang dilaporkan.
Sementara itu, Chrysler menarik 780.000 minivan untuk mengganti tombol jendela yang bisa mengalami arus pendek dan panas tinggi jika dalam keadaan lembab. Chrysler mengatakan Jumat (9/5) mereka menemukan 36 kasus berkaitan dengan tombol minivan yang gagal berfungsi, namun tidak mengetahui apakah ada kecelakaan atau luka-luka yang terkait.
Tombol ini, yang terdapat pada pintu kemudi, dapat mengalami arus pendek karena kelembaban yang disebabkan hujan, salju, jika mobil sedang dicuci, atau juga dari tumpahan air minum yang terkena tombol. Penarikan meliputi model tertentu keluaran 2010 hingga 2014 yaitu minivan Dodge Grand Caravan dan Chrysler Town & Country.
Chrysler akan membayar penggantian tombol itu, namun konsumen bisa memutuskan sendiri sambungan tombol, untuk sementara waktu. Chrysler juga mengatakan Jumat bahwa akan melakukan penarikan terhadap 4.141 Fiat bertenaga listrik untuk mencegah kebocoran pada tanki air pendingin yang bisa mengakibatkan mobil kehilangan tenaganya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika