REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Tak lama setelah diluncurkan, PT KIA Motor Indonesia langsung menggelar media test drive untuk kendaraan perkotaan barunya, KIA Morning, selama dua hari, 3-5 Juni pekan lalu. Perjalanan dimulai dari dealer KMI di kawasan Tebet Jakarta menuju kawasan Pantai Anyer, Banten, Jawa Barat.
Perjalanan ditempuh kurang lebih dalam waktu tiga jam dengan melewati beberapa pemberhentian. Medan yang dilalui juga beragam, mulai dari kemacetan di Ibukota hingga melesat di jalan bebas hambatan dan menerabas jalan berlubang.
Sepanjang perjalanan kehadiran iring-iringan sebelas Morning berwarna kuning berstiker yang dikawal dua kendaraan patwal dari kepolisian cukup menarik perhatian.
Berikut sejumlah catatan yang ROL himpun selama menjajal langsung Kia Picanto Morning kemarin:
Desain
Sepintas tampilan Morning dan saudara terdahulunya, Picanto memang tak bisa dibedakan. Sama-sama mungil dan kompak. Mobil yang didesain oleh mantan desainer Audi, Peter Schreyer, ini memang mengadopsi desain Picanto.
Meski Morning bertubuh mungil, tak sulit bagi pengemudi untuk menyesuaikan posisi duduk di balik setir. Konfigurasi duduk bisa disesuaikan dengan memaju-mundurkan kursi dan mengatur tinggi kemudi sesuai postur tubuh karena Morning sudah dilengkapi dengan fitur tilt steering. Di bangku penumpang depan ruang kaki juga terasa lapang.
Di barisan belakang, KIA mengklaim memiliki ruang kabin yang lapang. Kursi penumpang belakang bahkan menurut General Manager Pengembangan Produk KMI Arifani Perbowo mampu menampung tiga orang dewasa.
Saat dicoba, bangku belakang memang cukup lega untuk ditempati dua orang. Hanya saja ruang untuk kaki tak begitu lapang
Yang cukup menarik perhatian saat duduk di barisan belakang adalah headrest. Sangat disayangkan headrest di bagian belakang ditempatkan sangat rendah dan tidak bisa diatur ketinggiannya. Sehingga tak memungkinkan untuk bersandar dalam posisi duduk tegak.
Bagaimana dengan performanya?