Sabtu 30 Aug 2014 16:06 WIB

Fuso dan Daimler Bergandengan Perkokoh Pasar Truk Dunia

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Julkifli Marbun
Mistubishi Fuso.
Foto: picstoping
Mistubishi Fuso.

REPUBLIKA.CO.ID, KAWASAKI -- Dua perusahaan otomotif jenis truk terbesar di dunia yakni perusahaan asal Jepang Mitsubishi Fuso dan perusahaan asal Jerman Daimler sejak 2002 bergandengan tangan menggarap kendaraan niaga untuk dapat menguasai pasar dunia.

Saat ini, Daimler sudah memiliki saham terbesar Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MTFBC) yakni sebesar 89,29 persen. "Mitsubishi Motors menjual tidak hanya passenger car tapi juga truk. Sejak Daimler bergabung dengan Mitsubishi Motors membagi passenger car division dan commercial car division. Awalnya, fokus Daimler dan Fuso untuk menjual kendaraan truk untuk lokal market," ujar  Yoshiro Motoyama, Member of Board Senior Voce President Head of Operation Trucks and Buses MTFBC, di pabrik Mitsubishi Fuso, di Kawasaki, Jepang, Kamis (28/8).

Menurut Motoyama, Daimler yang juga merek Mercedes-Benz menjual comersial vehicle dan passenger car, namun karena Daimler lebih mengarah medium duty truck (MDT) dan heavy duty truck (HDT) sehingga tidak punya segmen di light duty truck (LDT).

"Itulah yang merupakan sebuah keunggulan untuk bisa berhabung dengan Mitsubishi Fuso yang memang memiliki kekuatan di LDT market di dunia," jelasnya.

Saat ini, Fuso-Daimler memiliki pabrik dan pabrik perakitan di sejumlah negara seperti Portugal, Turki, India, Indonesia (pabrik perakitan), dan Taiwan. Keuntungan Daimler mengakuisisi Mitsubishi Fuso karena pengalamannya. Sebab pabrik Mitsubishi Fuso di Kawasaki, Jepang selain produksi truk juga menjadi pusat Research and Development (RnD). Fuso-Daimler juga menjadikan pabrik Daimler India Commercial Vehicles (DICV) sebagai pusat RnD.

"Bagi pihak Daimler, Mitsubishi Fuso memiliki pengalaman menjual truk ringan kepada pasar global. Dan mengarah sebagai market leader, sehingga selain menjual LDT untuk global market, Fuso juga menjadi global hybrid centre (GHC) bagi seluruh truk di seluruh dunia. Sehingga Fuso menjadi truk Asia yang tidak hanya kuat pemasaran di pasar Jepang namun juga di dunia," tutur Motoyama.

Diungkapkan Motoyama, pabrik Mitsubishi Fuso di Kawasaki, Jepang memiliki kapasitas produksi 170.000 unit per tahun dan diekspor ke 150 negara. Ekspor truk Fuso terbesar ke Indonesia dengan total 40 persen dari kapasitas produksi selama satu tahun.

Head Marketing Unit MFTBC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Daigo Fukumoto menegaskan Daimler sangat serius bekerja sama dengan Mitsubishi Fuso.

"Daimler berinvestasi besar sekali untuk memajukan Fuso sebagai truk Asia dengan dominasi pasar 37 persen untuk global market, jadi investasinya besar dilakukan oleh Daimler untuk menjadi truk Asia bagi Fuso," tegas Fukumoto.

Mengenai pasar truk Mistubishi Fuso di Indonesia, Fukumoto membeberkan bahwa, total penjualan truk Mitsubishi Fuso pada 2013 mencapai 66.261 unit atau 46,1 persen dari total penjualan kendaraan niaga nasional yang mencapai 143.601 unit. Dan periode Januari-Juli 2014, MFTBC sudah menjual 34.600 unit.

Di kelas truk medium, untuk periode Januari-Juli 2014, MFTBC baru berhasil menjual sebanyak 2.600 unit atau market share 23 persen.

Rencananya,  MFTBC kembali akan meluncurkan 11 truk Mitsubishi Fuso terbarunya untuk kelas medium, salah satu diantaranya yakni truk Mitsubishi Fuso FJ 2523R dan Fuso FI 1217yang akan dipasarkan di Indonesia pada awal September 2014. Produk-produk baru tersebut sebagai daya dobrak MFTBC di kelas truk medium. Dengan harapan ke depan bisa mencapai market share 30 persen.

"Harapan kita dengan adanya produk baru bisa tembus market share 30 persen. Bisa terjadi di fiskal year 2014-2015," harap Fukumoto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement