REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan mobil listrik bisa menjadi primadona masa depan di Indonesia.
"Mobil elektrik bisa jadi primadona di Indonesia, mungkin dalam jangka waktu sepuluh tahun mendatang," kata Budi dalam Indonesia International Automotive Conference 2014 di Jakarta, Kamis.
Namun, untuk menuju ke era mobil listrik, Indonesia harus melewati satu tahap dulu, yaitu mobil berbahan bakar alternatif seperti gas dan hidrogen. "Hal tersebut diupayakan dengan berbagai wacana mengenai konversi bahan bakar konvensional ke gas dan pembangunan infrastruktur pendukungnya," kata Budi.
Direktur PR Chevrolet - General Motor Indonesia, Maria Sidabutar, menyambut baik wacana tentang mobil listrik tersebut. Menurut Maria, berbagai arahan dan wacana pemerintah di industri otomotif, selama hal tersebut memberi manfaat, pelaku industri pasti akan menawarkan teknologi terdepannya.
"Saat ini untuk menuju ke sana, aspek yang kami pertimbangkan adalah permintaan pasar, kebijakan pemerintah dan infrastruktur," katanya.
Head of Media Relation Toyota Astra Motor, Dimas Aska, mengatakan pelaku industri otomotif pasti akan mendukung wacana pemerintah tersebut. Menurutnya, wacana tersebut sebaiknya memiliki road map yang jelas dan konsisten.
"Seperti contohnya kebijakan LCGC yang lokalisasinya bagus, ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Sehingga mampu memberi manfaat," kata Dimas.