Kamis 09 Oct 2014 03:56 WIB

Industri Otomotif Indonesia Siap Hadapi MEA

Pekerja melakukan proses perakitan komponen mesin di Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jakarta, Jumat (20/6).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pekerja melakukan proses perakitan komponen mesin di Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jakarta, Jumat (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, jika melihat perkembangan dana produksi dan ekspor, industri otomotif relatif relatif lebih siap dalam menghadapi tantangan ke depan, salah satunya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Kini lebih dari 90 persen dari mobil Toyota yang dijual di Indonesia sudah merupakan produksi dalam negeri. Bersamaan dengan itu, kinerja ekspor juga meningkat. Produk ekspor kami telah memiliki kandungan lokal 60 persen sampai 80 persen," kata Warih Andang Tjahjono melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.

Warih mengatakan, salah satu tantangan terbesar negeri ini adalah bagaimana menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang membuka peluang sangat besar bagi Indonesia untuk dibanjiri produk impor terutama di sektor otomotif.

”Perlu langkah yang kuat untuk mengurangi laju pertumbuhan impor itu agar fundamental makro perekonomian nasional tidak terus menerus mengalami tekanan defisit neraca perdagangan," ujar Warih.

Cara yang paling efektif, lanjutnya, adalah memperkuat industri dalam negeri, di mana pada sektor otomotif adalah dengan sebanyak-banyaknya melokalkan produk atau lokalisasi produk sebagai substitusi impor serta meningkatkan ekspor.

Menurut Warih, sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini terasa cukup kondusif bagi pengembangan industri nasional, termasuk di sektor otomotif.

Ia menambahkan, terjadi pertumbuhan investasi yang meningkat dan dampaknya kian terasa, terutama dalam peningkatan kemampuan produksi. ”Setelah peningkatan kapasitas dari 120.000 unit menjadi 250.000 unit, kemampuan TMMIN menyuplai pasar dalam negeri maupun ekspor meningkatkan pesat," kata Warih.

Tidak hanya itu, menurut Warih, penggunaan komponen lokal dan penyerapan tenaga kerja juga naik tajam.

Setelah realisasi penambahan pabrik tuntas pada 2013 lalu, produksi TMMIN juga semakin beragam, tidak lagi terbatas pada kendaraan MPV seperti Kijang atau SUV seperti Fortuner.

Sejak tahun lalu, TMMIN mulai memproduksi mobil hatchback seperti Etios Valco dan Yaris serta sedan yaitu Vios dan Limo, dengan demikian terdapat peluang ekspor yang juga meningkat.

"Toyota sesuai dengan prinsip pendirinya berkomitmen untuk terus-menerus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat melalui peningkatkan aktivitas produksi, ekspor, distribusi, dan layanan pelanggan di Indonesia," kata Warih.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement