REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia terus memperkuat kendaraan penumpang dengan meluncurkan Mitsubishi Delica yang akan bersaing dengan mobil MPV premium dari produsen otomotif lain.
"Kami mau memperkuat pilar kendaraan penumpang sejak momen revitalisasi kendaraan penumpang dari Mitsubishi sejak tahun 2009," kata Operating General Manager of MMC Marketing Division PT KTB Duljatmono usai acara peluncuran Mitsubishi Delica di Hotel Labersa, Pekanbaru, Rabu (15/10) malam.
Duljatmono mengungkapkan Mitsubishi masih unggul di kendaraan komersial dan light commercial vehicle (LCV) sehingga kehadiran Delica diharapkan semakin memperkuat kendaraan komersial dari Mitsubishi.
Sejak revitalisasi kendaraan penumpang pada tahun 2009, Mitsubishi menghadirkan Pajero Sport, kemudian berkembang di Outlander, lalu Mirage dan kini Delica.
"Revitalisasi passenger car sejak 2009 terus dilakukan, sekarang masih dalam track artinya pangsa pasar terus tumbuh di kendaraan penumpang," ujarnya. Untuk Pajero Sport, lanjut Duljatmono, meskipun permintaan menurun, tapi pangsa pasar meningkat.
Tahun lalu market share Pajero Sport dari 24 persen kini jadi 28 persen. "Sedangkan Outlander, tahun lalu 27 persen, tahun ini 34 persen. Kalau Mirage, tahun lalu 10 persen, tahun ini 13 persen," katanya.
PT KTB menargetkan bahwa Delica bisa terjual 150 unit hingga akhir tahun sejak diluncurkan pada 18 September 2014.
Selanjutnya, Delica diharapkan mampu terjual 100 hingga 150 unit setiap bulannya. "Kalau pasar high MPV di Indonesia sebanyak 5.000 unit per tahun, berarti penjualan kurang lebih 500 per bulan. Maka target penjualan kami kira-kira 20 persen dari situ," kata jelas Duljatmono.
Executive General Manager of MMC Marketing Division PT KTB Kosei Tamaki mengatakan Delica merupakan segmen baru di kelas MPV.
"Bisa dirasakan saat sudah mencobanya. Ini masuk kategori MPV baru tetapi Delica bisa berikan pengalaman baru yang tidak bisa dibandingkan di kelasnya," jelas Tamaki.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa Mitsubishi baru mengeluarkan kendaraan penumpang jenis MPV karena ingin menghadirkan hal yang berbeda dan unggul.
"Kamu mau memberikan diferensiasi. Bisa saja mengeluarkan jenis 4x4 tetapi pemerintah Indonesia menaruh pajak yang tinggi untuk 4x4. Begitu juga dengan diesel, kan harus pakai diesel teknologi tinggi, jadi memang harus pakai bahan bakar yang bagus dan belum tersedia di Indonesia. Jadi harus disesuaikan dengan kondisi bahan bakar diesel di Indonesia," jelasnya.