REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Warwick Universiti Inggris dalam pengembangan baterai mobil listrik untuk menunjang program mobil hibrid.
"LIPI dan Warwick University melakukan kerja sama kemitraan sederajat untuk pengembangan baterai untuk mobil listrik, progresnya sudah berlangsung," kata Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatonik LIPI Dr Budi Prawara di Bandung, Selasa.
Menurut Budi, saat ini pengembangan mobil listrik masih terkendala dengan ketahanan baterai yang digunakan untuk mengoperasikan mobil listrik itu.
Berbeda dengan mobil dengan BBM yang bisa melakukan pengisian ulang, untuk mobil listruk tenaga pengoperasian sepenuhnya dengan baterai yang menjadi pembangkit utamanya.
"Ketahanan baterai menjadi prioritas untuk program pengembangan mobil listrik ini disamping fasilitasi pengisian litriknya nanti. Kerja sama ini diharapkan bisa menghasilkan baterai yang lebih maksimal dengan daya tempuh lebih jauh," kata Budi Prawara.
Ia menyebutkan, dalam kerja sama ini dilakukan dalam posisi sederajat dan sama-sama untuk melakukan riset untuk pengembangan produk baterai baru.
"LIPI sudah kirim periset ke sana dan jadi kandidat doktoral di sana. Untuk pengembangan selanjutnya kami masih menunggu izin dari Kemenristek," kata Budi.
Menurut Budi kerja sama dengan Warwick Universita sifatnya satu level, dimana hal itu sangat jarang terjadi dalam kerja sama bidang teknologi.
"Kami sama-sama untuk menciptakan produk baru dan dalam satu level. Itu jarang terjadi dalam kerja sama teknologi," katanya.
Selain bekerja sama dengan Warwick University, LIPI juga masih terus mengembangkan riset pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi yang saat ini intalasi percontohannya telah terbangun di Yogyakarta.
"Riset pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi terus dikembangkan, biayanya cukup besar namun itu harus dilakukan karena merupakan salah satu energi baru terbarukan yang sangat memungkinkan dikembangkan di tanah air," kata Budi Prabawa menambahkan.