Ahad 14 Dec 2014 17:52 WIB

Ini Pembeda Mesin FCV Toyota dan Konvensional

Toyota FCV Mirai
Foto: Toyota
Toyota FCV Mirai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Toyota untuk pertama kalinya memproduksi secara massal kendaraan  yang menggunakan hidrogen sebagai bahan penggerak atau yang disebut fuel cell vehicle (FCV). Toyota menamakan FCV massal pertama mereka "Mirai ", artinya "masa depan".

Teknologi fuel cell mencampur hidrogen dengan oksigen guna menghasilkan reaksi kimia berupa listrik untuk menggerakkan kendaraan. Hal ini adalah pembeda utama FCV dengan mesin konvensional yang menghasilkan tenaga penggerak dengan membakar bahan bakar.

Karena tidak ada pembakaran, maka tidak ada CO2 maupun SOC (substance of concern) yang dihasilkan dan tidak perlu knalpot. Emisi Mirai hanya air. Baru-baru ini Toyota Motor Corporation mengundang sejumlah wartawan Asia ke Tokyo Jepang untuk merasakan langsung berkendara dengan Mirai.

"Kami ingin membuat mobil yang membuka jalan bagi kehadiran energi hidrogen dalam kehidupan masyarakat hingga 100 tahun ke depan," kata Deputy Chief Engineer Toyota Motor Corporation Yoshikazu Tanaka.

Toyota menetapkan FCV yang mereka jual harus punya desain paling canggih sehingga langsung dikenali ketika dilirik. "Dan, harus sedan. Karena sedan itu sesuai dengan moto kami 'fun to drive', sedan nyaman dikendarai dibandingkan minivan dan SUV," katanya.

Dia mengakui merek lain seperti Hyundai telah memperkenalkan kendaraan fuel cell jenis SUV.

"Lebih gampang membuat fuel cell SUV, karena bodi lebih bongsor sehingga lebih mudah memasang bagian-bagian utama fuel cell, tapi tenaganya juga harus besar sehingga bukan yang paling ramah lingkungan. Kami memutuskan fuel cell pertama yang diproduksi massal harus sedan, karena lebih rumit dan lebih ramah lingkungan. Kalau kami bisa membuat fuel cell sedan, berarti bisa membuat fuel cell kendaraan jenis lainnya," jelas Tanaka

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement