REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2014 menjadi tahun yang ketat di industri otomotif. Secara nasional, industri otomotif bergerak stagnan. Diperkirakan berkisar 1,2 juta unit kendaraan.
Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Davy J. Tuilan mengungkapkan tahun ini hanya merek-merek yang memiliki produk LCGC yang mampu mempertahankan rapor penjualannya.
"Kalau hanya mempertahankan produk-produk yang ada di tahun 2013 tanpa LCGC pasar otomotif nasional hanya 86 persen. Bayangkan merek-merek yang tidak punya LCGC, mereka suffer (menderita) tahun ini," kata Davy di Jakarta, Selasa (23/12).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan industri otomotif dari Januari hingga November 2014 mencatatkan angka penjualan 1.090.579. Dan LCGC menyokong sebesar 14 persen.
Di tahun 2015, Davy memperkirakan pasar LCGC akan naik menjadi 16 persen. Menggerus kendaraan disegmen low MPV.
Kendaraan LCGC Suzuki sendiri tahun ini, diakui Davy, menyumbang sebanyak 10 pesen. Dan tahun depan ditargetkan kontribusinya naik menjadi 13 persen.
"2015 LCGC tumbuh dua persen jadi 16 persen. Produk tradisional turun lagi. Kompetisinya makin besar, kami harus mempersiapkan diri. Ada satu modal, modal yg kami andalkan bukan produk bukan manusia tapi brand value," katanya.