REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Toyota akan membebaskan ribuan paten kendaraan fuel-cell miliknya guna mendorong pertumbuhan industri otomotif mobil ramah lingkungan. Raksasa produsen kendaraan ini menyampaikan akan memberikan penggunaan bebas royalti atas 5.680 lisensi paten.
Lisensi bebas royati ini akan mulai diberlakukan selama periode pengenalan pasar perdana kendaraan fuel-cell (FCV) hingga 2020. ''Dengan mengizinkan penggunaan lisensi paten FCV, Toyota ingin selangkah maju mempromosikan FCV untuk mewujudkan masyarakat penggunaan kendaraan berbasis hidrogen,'' demikian pernyataan resmi Toyota seperti dikutip AFP, Rabu (7/1).
Pengumumam ini dibuat setelah bulan lalu Toyota meluncurkan kendaraan FCV secara masal ke pasar, sedan Mirai. Mirai, yang dalam bahasa Jepang berarti masa depan, akan mulai memasuki pasar AS dan Eropa termasuk Inggris, Jerman, serta Denmark pada 2015 ini.
Toyota menargetkan 3.000 unit mobil akan masuk ke AS pada 2017 dan 100 unit akan masuk ke Eropa tiap tahunnya. Dengan sekali mengisi bahan bakar, Mirai dapat menempuh 650 kilometer atau tiga kali jarak yang dapat ditempuh mobil listrik.
Kendaraan berteknologi FCV ini diyakini bisa menjawab tantangan mobil hijau ramah lingkungan dengan mengandalkan reaksi kimia hidrogen dan oksigen. Sayang, minimnya jumlah stasiun pengisian bahan bakar kendaraam FCV masih jadi kendala.