REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pabrikan otomotif asal Jepang, Nissan menjalin kerjasama dengan Badan Antariksa Amerika (NASA). Kerjasama berdurasi lima tahun itu, akan fokus pada pengembangan sistem kendaraan tanpa pengemudi dan mempersiapkan aplikasi komersial teknologi tersebut.
"Dari pengembangan yang dilakukan, keduanya akan fokus pada solusi interface antara manusia dan mesin, aplikasi yang terkoneksi melalui jaringan, perangkat lunak analisis dan verifikasi dengan menggunakan perangkat lunak, dan perangkat keras yang canggih yang akan digunakan di jalan maupun di ruang angkasa," demikian keterangan tertulis yang diterima ROL, Rabu (15/1).
Sebagai implementasi kerjasama itu, par peneliti dari kedua organisasi ini akan menguji serangkaian kendaraan tanpa pengemudi zero-emission di Ames untuk mendemonstrasikan simulasi operasi jarak jauh kendaraan tanpa pengemudi tersebut untuk transportasi bahan, barang, peralatan dan orang.
Untuk NASA, pengujian itu akan mensimulasikan cara mereka mengoperasikan kendaraan penjelajah di berbagai planet dari mission control center. Kendaraan tanpa pengemudi pertama akan mulai diuji pada akhir 2015.
“Hasil kerja NASA dan Nissan – baik yang dikembangkan untuk penggunaan di ruang angkasa maupun di bumi, saling berhubungan dengan kesamaan tantangan yang dihadapi,” ucap Carlos Ghosn, President and CEO Nissan Motor Co.
“Kerja sama ini akan mempercepat upaya pengembangan Nissan untuk menghasilkan teknologi kendaraan tanpa pengemudi yang aman dan dapat diandalkan yang akan kami hadirkan secara progresif pada tahun 2016 hingga tahun 2020,” tambahnya.
Nissan telah menetapkan 2020 sebagai tahun untuk memperkenalkan kendaraan tanpa pengemudi yang memiliki kemampuan navigasi hampir semua kondisi, termasuk situasi kompleks seperti pengendaraan dalam kota.
Sesuai dengan ketentuan dalam kerja sama ini, NASA dapat memanfaatkan keahlian yang dimiliki Nissan dalam bidang teknologi komponen inovatif untuk kendaraan tanpa pengemudi, hasil riset untuk pengembangan aplikasi-aplikasi transportasi, dan akses ke sistem prototype dan penyediaan perangkat uji coba untuk perangkat lunak robotik.
“Semua bidang kerja sama riset dengan Nissan ini merupakan bidang-bidang keahlian yang menjadi kontribusi utama Ames di berbagai program NASA,” Pete Worden, Director Ames Research Center menjelaskan.
“Ames mengembangkan perangkat lunak untuk kendaraan penjelajah Mars, beberapa robot awak International Space Center, dan sistem pengaturan lalu lintas udara generasi berikutnya. Kami menantikan kesempatan untuk mengaplikasi pengetahuan yang kami dapatkan melalui kerja sama ini dalam berbagai program dirgantara dan antariksa di masa yang akan datang”.
“Kerja sama ini mempertemukan ahli-ahli terbaik dan paling gemilang dari NASA dan Nissan yang merupakan bukti investasi kami di Silicon Valley,” tutup Ghosn.