REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasar otomotif di Indonesia pada tahun 2015 diyakini mengalami stagnansi atau sama dengan situasi pada tahun 2014. Kondisi ekonomi baik secara nasional maupun global yang mengalami ketidakpastian menjadi penyebabnya.
"Semua pemain otomotif sepakat bahwa sektor industri ini menghadapi tantangan yang sangat berat pada tahun 2015. Lihat saja fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kebijakan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2015, dan inflasi," kata Direktur Honda Surabaya Center, Rudy Surjanto, ditemui saat mengenalkan New Honda CR-V di Surabaya, awal pekan ini.
Meski demikian, ungkap dia, agen tunggal pemegang merek (ATPM) tersebut memiliki strategi khusus dalam mengantisipasi beragam hambatan itu. Salah satunya, memproduksi berbagai produk dan model baru yang sesuai permintaan pasar.
"Misalnya mengenalkan New Honda CR-V pada saat ini termasuk Honda HR-V di pasar otomotif Surabaya," ujarnya.
Ia optimistis, langkah tersebut tidak akan terpengaruh oleh kebijakan pemerintah terutama terkait penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Kalaupun ada pengaruh, orang rumah seperti ibu rumah tangga adalah kalangan yang pertama kali teriak akibat kebijakan tersebut.
"Harga BBM per Senin (19/1) turun untuk kedua kalinya. Tapi sayangnya tidak diikuti oleh penurunan harga bahan pokok ataupun tarif transportasi yang sebelumnya sudah naik di Indonesia," katanya.
Pada kesempatan sama, General Manager HSC, Wendy Miharja, menambahkan, dengan dikenalkannya varian baru New Honda CR-V maka pada tahun 2015 bisa mencatatkan penjualan hingga 1.500 unit. Angka tersebut terjadi peningkatan dibandingkan realisasi penjualan CR-V selama tahun 2014 sebanyak 1.265 unit.
"Kalau secara keseluruhan di wilayah kerja HSC, penjualan mobil jenis CR-V menyumbang 5,22 persen pada tahun 2014," katanya.
Apabila target tersebut tercapai, sebut dia, pada tahun 2015 pihaknya bisa menempati peringkat kedua terhadap market share secara nasional untuk semua merek mobil. Sementara, pada tahun 2014 posisi Honda masih berada di peringkat ketiga nasional. "Hingga saat ini, penjualan mobil jenis itu mencapai 7,2 juta unit di seluruh dunia," katanya.