REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Hyundai Motor Co mengatakan akan menurunkan harga Tucson versi listrik berbahan bakar sel sebesar 43 persen di Korea Selatan dan negara-negara lain. Tujuannya, untuk menyaingi model serupa dari Toyota Motor Corp.
Menurut Reuters, produsen otomotif asal Korea Selatan tersebut berharap dapat mempopulerkan mobil berbahan bakar sel di pasar Korsel dengan memotong harga Tucson ix hingga 85 juta won (77.189 dolar AS).
Dalam mengembangkan teknologi lebih ramah lingkungan, Hyundai telah lama menyuarakan kendaraan listrik berbahan bakar sel sebagai alternatif tenaga baterai. Namun tingginya harga dan kurangnya stasiun pengisian bakar menghambat proses tersebut.
Korea Selatan hanya memiliki satu stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dan baru akan dibuka lagi pada semester pertama tahun ini. Pemerintah negara tersebut menargetkan akan membuka 200 stasiun hingga 2025.
Hyundai mengatakan hingga kini baru menjual 200 kendaraan listrik, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.
"Pemotongan harga yang signifikan terhadap Tucson berbahan bakar sel akan memungkinkan peningkatan volume pasokan kendaraan yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan serupa lainnya, dan menjadi lebih terjangkau bagi konsumen," kata Hyundai dalam sebuah pernyataan.
Pada Desember 2014, Toyota meluncurkan Mirai berbahan bakar sel dengan harga sebelum pajak 6,7 juta yen (56.934 dolar AS). Toyota mengatakan, mereka berencana menjual sedikitnya 3.000 Mirai berbahan bakar sel di AS hingga akhir 2017.
Hyundai Motor Group mengatakan akan menginvestasikan 11 miliar won untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan pada 2020 dan meluncurkan kendaraan berbahan bakar sel yang kedua pada 2020.