Senin 09 Feb 2015 08:48 WIB
Test Drive Mercedes Benz GLA 200 Sport

Menikmati Sensasi Sport Mercedes Benz GLA 200 Sport

Mercedes Benz GLA 200 Sport
Foto: Republika/Mansyur Faqih
Mercedes Benz GLA 200 Sport

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mansyur Faqih

JAKARTA -- Sekilas, Mercedes Benz GLA 200 mungkin lebih tepat jika disebut sebagai crossover ketimbang SUV (sport utility vehicle). Karena, produk yang mengusung platform A-Class dan B-Class itu hanya memiliki tinggi 1.494 mm. 

Sehingga, produk itu tidak memiliki ketinggian seperti halnya SUV lain. Meskipun begitu, pabrikan asal Jerman itu sengaja menempatkannya di segmen compact SUV.

Namun, menurut saya, justru itu yang membuat aura sport-nya lebih terasa. Apalagi ditambah dengan ground clearance yang tak terlalu tinggi. Sehingga, membuat akselerasi kecepatan tinggi menjadi lebih nyaman.

Memang, Mercedes Benz GLA 200 mencuri perhatian masyarakat Tanah Air sejak peluncurannya pada ajang pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. GLA 200 tetap mengusung desain mewah khas Mercedes-Benz yang dipadukan dengan aura sport.

Mercedes Benz menyediakan dua tipe untuk GLA 200, yakni Sport dan Urban. Kali ini, saya berkesempatan untuk mencoba GLA 200 tipe Sport. Ini merupakan versi 'adrenalin' dari kelas itu. Sementara tipe Urban yang lebih menawarkan kenyamanan.

Tampilan luar GLA 200 Sport tak banyak berbeda dengan tipe Urban. Perbedaan yang paling terlihat adalah dari ukuran velg. Tipe Sport menggunakan velg berukuran 19 inchi 5-spoke alloy wheels. Sedangkan tipe Urban menggunakan velg 18 5-twin-spoke alloy wheels. 

Perbedaan lainnya, adalah kuatnya karakter AMG pada tipe Sport. Seperti kisi-kisi radiator berlian dengan pin bersepuh krom. Kemudian ram berlapis perak dan sisipan krom, suspensi sport serta kaliper rem depan dengan abjad Mercedes-Benz. 

Untuk menambahkan unsur mewah, Mercedes Benz juga menempatkan panoramic moonrof geser yang dioperasikan secara elektrik. Fitur ini dilengkapi dengan penutup yang memberikan kenyaman serta tabir surya.  

Kesan sporty semakin kuat saat masuk ke bagian interior. Misalnya penggunaan bucket seat hitam dengan balutan benang merah serta pedal gas dan rem berbahan stainless steel. Dashboard pun dibuat mirip dengan kokpit pesawat tempur, khususnya blower AC, sehingga menguatkan kesan sporty berkat penggunaan kombinasi perak chrome trim dan lapisan logam.

Sekilas, berada di dalam kokpit GLA 200 Sport seakan berada di sebuah mobil balap yang sempit. Hal itu lantaran pengaruh desain kaca yang tak terlalu lebar dan penggunaan warna interior. Meskipun begitu, ruangan kabin terasa cukup lapang, baik di baris pengendara maupun penumpang.

Performa GLA 200 pun tidak mengecewakan. Mesin 1,595 cc 4-silinder dengan penggerak roda depan diklaim mampu menyemburkan tenaga sebesar 156 Hp pada rpm 5.300. Dengan turbocharger dan transmisi otomatis 7G-DCT (dual clutch transmission), GLA dapat melesat dari 0–100 km/jam dalam 8,8 detik.

Seperti kebanyakan tipe Mercedes Benz lainnya, GLA 200 juga dilengkapi dengan tiga pilihan berkendara. Yaitu, S (sport), E (economy), dan M (manual). Perbedaan tiga pilihan itu sangat kentara. Jika memilih mode E, maka mobil akan menyesuaikan dengan pengaturan ekonomis. 

Tidak cukup? Jangan khawatir, GLA 200 juga memiliki fitur Eco yang bisa lebih menekan konsumsi bahan bakar. Jika fitur itu diaktifkan, maka mesin akan berhenti bekerja jika dalam kondisi berhenti dan rem diinjak. Mesin akan kembali menyala saat pedal rem dilepaskan.

Dalam paparannya, Mercedes-Benz menjelaskan, GLA 200 dilengkapi dengan pompa minyak terkendali untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Bahkan, memiliki manajemen termal dengan pompa air yang bekerja sesuai kebutuhan. Dengan barisan teknologi yang ada, konsumsi bahan bakar mobil itu diklaim sebesar 5,9–5,8 liter/100 km.

Sensasi berbeda jika pengendara mengaktifkan fitur S. Begitu tombol S ditekan, respons mobil langsung terasa. Mesin dan kemudi pun menjadi lebih agresif. Diklaim, mobil ini memiliki kecepatan maksimal mencapai 215 km/jam. Namun, dengan kondisi jalan tol di Jakarta, saya hanya berani memacunya hingga kecepatan 185 km/jam.  

Tak hanya mampu berakselerasi tinggi, mobil ini juga cukup nyaman untuk blusukan ke jalan berkondisi buruk. Tanjakan curam pegunungan di kawasan Bogor, Jawa Barat pun digilas dengan mudah. Apalagi ketika berkendara sambil membuka moonroof dan membiarkan udara sejuk pegunungan di Bogor mengisi ruang kabin.

Berapa harga untuk bisa menikmati sensasi ini? PT Mercedes Benz Indonesia mematok harga Rp Rp 599 juta untuk tipe Urban dan Rp 649 untuk tipe Sport (off the road).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement