REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Toyota menandai produksi sedan Mirai dengan upacara di pabrik Motomachi, Toyota City, Jepang Selasa (24/2).
Upacara itu diselenggarakan Toyota untuk menandai era baru kendaraan tenaga hidrogen atau disebut teknologi fuel cell.
Mirai diluncurkan pada November 2014 dan penjualannya dimulai satu bulan kemudian. Sedan Mirai hanya diproduksi di pabrik Motomachi yang berdiri tahun 1959.
Siaran pers Toyota Motor Corporation menyebutkan pabrik tersebut menghasilkan tiga unit Mirai per hari. Di pabrik Motomachi, terdapat tiga bagian utama yaitu trim, asembling sasis/fuel cell, dan asembling final.
Pada bagian awal, body Mirai dicat, selanjutnya pintu-pintu dicopot agar memudahkan pemasangan interior seperti dash silencer, panel instrumen, baterai utama, maupun tangki oli rem, bemper belakang, dan lampu belakang.
Selanjutnya, pada bagian asembling sasis/fuel cell, dipasang Rangka CFRP Stack (carbon fiber-reinforced plastic), boost converter, tangki hidrogen berikut uji kebocoran menggunakan helium.
Fuel cell stack dan tangki hidrogen dipasang bersamaan, setelah itu menyusul motor listrik dan penyatuan kompresor udara ke fuel cell stack.
Setelah beres, tahap selanjutnya adalah memasang drive shaft, poros depan, inverter, suspensi depan, poros belakang, dan bemper depan serta ban. Asembling final berupa pemasangan sistem power supply, kaca depan, kaca belakang, engine bay.
Sebelum meninggalkan pabrik Motomachi, Mirai menjalani pemeriksaan serta kendali mutu.
Pabrik Motomachi merupakan fasilitas yang pertama berdiri di Jepang untuk kendaraan penumpang (passenger car). Motomachi pernah membuat RAV4, Supra, dan Lexus LFA --terakhir dibuat dua tahun lalu.