REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Produsen mobil Volvo akan mulai mengekspor kendaraan yang dibuat di pabrik di barat daya Cina ke Amerika Serikat bulan depan. Pertama kalinya, mobil penumpang ini akan mengaspal di Amerika.
Perusahaan induk Geely Automobile, yang membeli Volvo pada tahun 2010, berusaha untuk membuktikan bahwa sebuah perusahaan Cina dapat mengelola merek otomotif global. Saat ini, perusahaan tengah mencari tahu apakah Amerika membuka celah bagi perusahaan Cina untuk menjajal pasar otomotif di negara tersebut.
CEO Volvo, Hakan Samuelsson mengatakan Volvo berencana untuk menjual 1.500 sedan buatan Cina S60 pada tahun 2015 dan 5.000 per tahun dalam tahun-tahun berikutnya.
"Kami tidak menyoroti mana kendaraan tersebut dibangun tetapi kami tidak merahasiakannya. Kami menjual mereka sebagai Volvo dan kami tahu mereka sama persis dalam kualitas tidak peduli di mana mereka diproduksi," kata analis kepada CNN.
Analis mengatakan untuk bisa masuk dan bertahan di pasar otomotif Amerika, produsen mobl harus memastikan tidak memiliki masalah dengan kualitas. Kualitas tetap menjadi nomor satu dan masyarakat Amerika tidak akan peduli dari mana mobil tersebut dibuat.
Cina melampaui Amerika Serikat sebagai pasar terbesar untuk penjualan mobil secara global pada tahun 2009, dan sebagian besar mobil dibuat di Cina.