Rabu 08 Jul 2015 16:55 WIB

Jaga Kecepatan Ideal Mengemudi di Tol Cipali

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kendaraan melintasi Ruas Jalan Tol Cipali yang belum terpasang penerangan jalan umum, Jawa Barat, Jumat (26/6).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kendaraan melintasi Ruas Jalan Tol Cipali yang belum terpasang penerangan jalan umum, Jawa Barat, Jumat (26/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya kecelakaan di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) harus menjadi perhatian tersendiri bagi pengemudi. Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat melintas di ruas tol sepananjang 116 kilometer adalah mengenai kecepatan ideal.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, batas kecepatan maksimum di ruas tol luar kota seperti Cipali adalah 100 km/jam.

Meskipun demikian, tak berarti seluruh pengemudi dapat memacu kendaraanya hingga batas kecepatan maksimum.

“Kecepatan kendaraan harus ideal,” katanya kepada Republika, Rabu (8/7). Kecepatan ideal yang ia maksud adalah kecepatan yang sesuai dengan kondisi jalan, cuaca, kendaraan dan pengemudi.

Menurutnya, jika kondisi cuaca kurang mendukung, pengemudi lelah, kendaraan dengan muatan berlebih atau jalan yang tidak mendukung, maka laju kecepatan kendaraan 100 km/jam adalah sangat berlebihan. “itu tidak ideal,” ujar dia.

Jika dalam kondisi yang tidak ideal, maka Jusri merekomendasikan agar pengemudi hanya memacu kendaraanya pada kecepatan yang lebih rendah yakni sekitar 60 hingga 80 km/jam.

Bahkan, lanjutnya, jika memang cuaca sedang sangat tidak bersahabat atau pengemudi sudah cukup letih, maka beristirahat adalah sebuah keharusan. “Istirahat sejenak lebih baik dari pada diistirahatkan selamanya,” kata Jusri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement