Rabu 26 Aug 2015 20:17 WIB

Cara Honda Bertahan di Tengah Kelesuan Rupiah

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Honda BR-V
Honda BR-V

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah kelesuan rupiah saat ini, PT Honda Prospect Motor berani meluncurkan produk baru. Perusahaan yakin, cara ini menjadi langkah terbaik untuk bertahan dari iklim ekonomi yang sedang merosot.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual Honda Jonfis Fandy menyebut upaya serupa pernah dilakukan Honda dua tahun lalu saat dolar AS menguat atas rupiah dari Rp 11 ribu menjadi Rp 13 ribu. “Hasilnya bisa dilihat bahwa meski pasar otomotif turun 25 persen, kami malah naik 11 persen,” ujarnya pada ROL, Rabu (26/8).

Tidak sekadar berjualan produk, Honda juga menyertainya dengan berbagai macam program bonus dan hadiah agar konsumen  mau menjangkau produk tersebut. Honda pun berkomitmen menghadirkan fitur-fitur yang terbaik bagi para konsumen.

Jonfis mengatakan Honda akan berupaya agar performanya tidak ikut melemah seperti rupiah. “Kita harus lakukan sesuatu dan tidak bisa pasrah begitu saja dengan keadaan,” kata dia.

Pihaknya yakin apa yang sedang pemerintah siapkan saat ini sudah cukup baik untuk menahan kejatuhan rupiah lebih dalam lagi. Pemerintah dinilai lebih mengenal situasi makro dan mikro ekonomi Indonesia. “Yang kami tahu pemerintah berusaha keras melakukan recovery, mudah-mudahan berhasil,” harapnya.

Anggapan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi pada industri otomotif akibat depresiasi rupiah tidak dirasakan Honda. Hal ini diyakini sebagai manfaat dari inovasi dan terobosan baru dari perusahaan. “Kami bersyukur masih dalam posisi baik sehingga tidak ada PHK karyawan bahkan sejak  dua tahun lalu,” ucapnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement